Sambut HPSN, 20 Siswa SMPN 1 Karangmoncol Kunjungi Limbah Pustaka

by -1353 Views
para siswa dan guru dari SMPN 1 Karangmoncol, Purbalingga mengadakan "Outing Class Goes to Limbah Pustaka" di Desa Muntang, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. (Foto: Humas SMPN 1 Karangmoncol/EDUKATOR)

PURBALINGGA, EDUKATOR–Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, sebanyak 20 siswa dari kelas 7 dan 8 SMP Negeri 1 Karangmoncol, Purbalingga, Sabtu (11/2/2023) mengadakan kegiatan Outing Class Goes to Limbah Pustaka di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. Kegiatan pembelajaran di luar kelas ini, didampingi enam guru sebagai pembina.

Para siswa SMPN 1 Karangmoncol, Purbalingga belajar membuat Eco Enzyme di Limbah Pustaka di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. (Foto: Humas SMPN 1 Karangmoncol/EDUKATOR)

Mereka yang mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kelas itu, perwakilan peserta ekstrakuler pecinta alam, keputrian, satgas adiwiyata, duta literasi dan Palang Merah Remaja.

“Setelah menyerap pengetahuan dan pengalaman di Limbah Pustaka, diharapkan ke 20 siswa itu akan menularkan ke teman-temannya dan mempraktekkannya di sekolah,” ujar Kepala SMPN 1 Karangmoncol Hilal Sutarso, S.Pd di SMPN 1 Karangmoncol, kemarin.

Kedatangan para siswa dan guru pembina dari SMPN 1 Karangmoncol, diterima langsung oleh Roro Hendarti, pengelola Limbah Pustaka.

Selama berada di Limbah Pustaka, para siswa dan guru pembina yang dipimpin Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan As’ad Malik Amarullah, S.Pd mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman terkait pengelolaan sampah dan perpustakaan.

Kegiatan diawali dengan pembutan Eco Enzyme. “Eco Enzyme adalah larutan hasil fermentasi dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase dan air dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri. Untuk membuat Eco Enzyme butuh waktu selama 3 bulan,” ujar Roro Hendarti yang juga perangkat Desa Muntang.

Pemilik Limbah Pustaka, Roro Hendarti menjelaskan tentang pembuatan Eco Enzyme. (Foto: Humas SMPN 1 Karangmoncol/EDUKATOR)

Dijelaskan, cara membuat Eco Enzyme yakni siapkan terlebih dulu sampah organik sisa buah-buahan seperti sampah kulit jeruk, kulit alpukat, kulit semangka, kulit pepaya, dan kulit nanas. Langkah-langkahnya, ukur volume wadah berupa botol. Kemudian masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah, lalu masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.

“Kemudian masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat air, lalu aduk rata. Terakhir, tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen,” jelas Roro Hendarti.

Para siswa SMPN 1 Karangmoncol belajar di Limbah Pustaka. (Foto: Humas SMPN 1 Karangmoncol)

Manfaat cairan Eco Enzyme ini, lanjut Roro Hendarti, untuk pupuk, obat segala jenis penyakit kulit, obat kumur,obat pengusir serangga, sabun cuci piring, pembersih lantai, dan berbagai manfaat lainnya.

Usai membuat Eco Enzyme, para siswa dilatih membuat kerajinan dari limbah gelas mineral dan plastik kresek. Dari bahan-bahan limbah itu ditangan Roro Hendarti dibuat menjadi bunga, pot, tempat air mineral, dan tempat untuk wadah permen yang menarik.

Menyenangkan
Para siswa mengaku senang bisa belajar di Limbah Pustaka. Pasalnya, tidak hanya belajar dunia literasi, namun juga belajar mengelola sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.

Yang lebih menyenangkan lagi, mereka juga belajar budidaya magot untuk pakan ternak, dan melihat pengelolaan Bank Sampah Sahabatku. Disini para siswa diajak untuk lebih peduli terhadapap sampah dengan melaksanakan pemilahan sampah sejenis.

Untuk diketahui, Limbah Pustaka bermula dari sebuah taman bacaan di teras rumah milik Roro Hendarti pada tahun 2016. “Saya mengolaborasikan sampah dengan perpustakaan, dan jadilah Limbah Pustaka,” ujarnya.

Saat ini, kegiatan limbah pustaka diantaranya pilah olah sampah, kerajinan, budidaya magot, eco enzyme, wisata edukasi, studi lapangan, pusat penelitian, layanan internet gratis, pelatihan pemberdayaan masyarakat, layanan silang buku, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait literasi dan lingkungan.

Berkat ketekunannya mengelola limbah pustaka, Roro Hendarti diganjar berbagai penghargaan. Diantaranya Best of the Best dan Perpustakaan Terbaik Perpusseru Award pada tahun 2017 dan 2018, dan juara 2 Reading Community Competion Regional Jateng dan DIY (2018).

Terbaru, ibu 2 anak kelahiran tahun 1973 ini, meraih Nugra Jasa Dharma Pustaloka (NDJP) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) kategori pejuang literasi pada pertengahan November 2022. (Anis Pamulasih/Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.