PURWOKERTO, EDUKATOR–Pengusaha muda sukses dan motivator ulung, Syafii Efendi , Sabtu (4/11/2023) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menggembleng kurang lebih 1000 pemuda. Syafii mengajak kepada para pemuda yang terdiri pelajar dan mahasiswa itu, menjadi pengusaha muda yang sukses, ulet, kerja keras ,mandiri dan hormat pada orang tua.Syafii Efendi yang tampil dengan penuh semangat.
“Sejak pandemi Covid-19, dunia berubah. Kini saatnya anak muda ikut mengubah dunia. Saya ibaratkan, jika ingin mengubah buahnya, Anda harus mengubah akarnya terlebih dulu,” ujar Syafii Efendi pada acara Seminar Nasional Entrepreneur Indonesia Next Normal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Provinsi Jawa-Tengah berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (BEM KM UMP).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Banyumas yang diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas Drs. Wahyu Dewanto, M.Si.
Ikut hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jateng, Wakil Rektor III UMP dan Ketua DPD Wimnus Jateng Slamet Muridan MM, serta sejumlah undangan lainnya.Ketua DPD Wimnus Jateng Slamet Muridan MM mendampingi Syafii Efendi saat memasuki ruang seminar.
Syafii yang tampil dengan penuh semangat menjelaskan, saat ini ada 34,45 persen kaum milenial dari 261 juta penduduk Indonesia. Dan secara politik, saat ini pemilih pemula hampir 60 persen anak muda.
“Ini potensi besar untuk ikut mengubah dunia, agar kita menjadi orang sukses,” tandasnya.
Orang tua kita, lanjut Syafii, rata-rata tidak mengerti makna persaingan. “Yang ia tahu, tamat kuliah sama dengan sukses. Nyatanya, tidak. Sukses tidak hanya dari ijazah, tapi dari dirimu masing-masing,” ujar Syafii yang pernah mendapatkan Rekor MURI sebagai motivator muda dengan frekuensi seminar terbanyak, yaitu 120 kali seminar dalam 3 bulan di 112 kota.
Syafii memberikan tips untuk mengubah nasib kamu muda. Pertama, In The zone. Artinya, berhentilah menjalani hidup dengan “apa kata orang”. “Tetapi jalani hidup dengan apa kata Tuhan,” ujar pria kelahiran Medan, 4 Agustuis 1991 yang kini menekuni bisnis properti, pendidikan, fesyen dan lain-lain ini.
Kedua, jangan hidup di masa lalu. “Anda tidak akan bergerak maju, sebelum memaafkan masa lalu,” tegasnya.
Ketiga, Jangan menyalahkan siapapun, tetapi salahkan diri sendiri . Keempat, fokus perbaiki input. “Informasi yang masuk ke kita itu dalam bentuk film, musik, sinetron, sosmed, seminar, organisasi, teman, buku dna lainnya. Mari kita cari sisi positif dari input itu, dan buang sisi negatifnya,” ujarnya.
Kelima, bekerjasama dengan orang-orang terbaik. Yakni pilihlah teman-teman atau orang-orang terbaik yang berpandangan maju. Keenam, komitmen. “Yakni membangun komitmen untuk setia pada diri sendiri dan tim untuk maju. Dan ketujuh, persisten. Di sini, kita harus gigih, kukuh untuk terus menerus berusaha dan bekerja keras. Percayalah, kerja keras tidak akan pernah berkhianat,” tegasnya.
Kepada peserta seminar, Syafii Efendi bertanya. “Siapa diantara kalian yang memiliki bisnis. Ayo tunjuk jari !,”
Sontak, sejumlah anak muda pun tunjuk jari. Diantara mereka ada yang usaha bidang kuliner, fesyen, percetakan, les privat dan sebagainya.
“Bagus itu. Teruskan !,” pesan Syafii.
Syafii mengemukakan, berdasarkan pengalaman dirinya dalam membangun bisnis, modal bukan persoalan utama. Persoalan utama adalah mind set, karakter dan pengetahuan . “Ketika ketiga hal itu beres, modal akan datang. Modal tidak akan datang, kalau orangnya tidak layak dimodali,” ujarnya.
Menutup seminar nasional itu, Syafii Efendi mengajak kepada kaum muda, untuk mau menjadi pemain. “Saya salut untuk anak muda yang nyaleg, menjadi kades, menekuni bisnis sejak dini dan lain-lain. Untuk mengubah nasib, memang harus berani menjadi subyek , bukan obyek dan jangan plonga-plongo,” pesan Syafii. (Prasetiyo)