Tim Dosen UNU Purwokerto Kenalkan Alat Pembakar Sampah Minim Asap di Desa Dagan

by -31 Views
Tim dosen UNU Purwokerto dengan latar belakang alat pembakar sampah minim asap di Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga

PURWOKERTO, EDUKATOR–Tim dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui implementasi alat pembakar sampah minim asap, Krenova. Pengabdian yang didanai oleh Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) ini dilakukan di Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga dalam rangkaian kegiatan sepanjang bulan Juni hingga Oktober 2024. Rangkaian kegiatan meliputi beberapa acara seperti sosialisasi, focus group discussion (FGD), dan implementasi alat.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNU Purwokerto, Nurina Ayu di kampus UNU Purwokerto, Jumat (4/10/2024) mengemukakan di Purwokerto, implementasi Krenova di Desa Dagan bertujuan untuk mewujudkan desa lestari yang berbudaya, khususnya dalam budaya hidup sehat. Program ini diharapkan dapat memperkenalkan solusi alternatif yang lebih baik dalam mengolah sampah lokal daripada melalui proses pembakaran liar.

Nurina Ayu berharap, adanya Krenova, penduduk Desa Dagan semakin terpicu untuk mengatasi permasalahan sampah mereka sendiri sehingga tidak perlu bergantung pada keberadaan Tempat Penampungan Sampah sementara (TPS) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Penemu Krenova, Ir. Muhammad Syasurizal, merancang Krenova dengan tujuan utama membantu masyarakat mengurangi tumpukan sampah di lingkungan RT dan RW.

“Masalah di TPA maupun di TPST sebetulnya sudah tersolusikan sampai 70% kalau saja warga sudah melakukan pengolahan sampah rumah tangga di lingkungan masing-masing. Krenova diciptakan untuk merangsang warga agar mudah mengeliminasi keberadaan sampah mereka sehingga bisa mengikis rasa malas mengurusi kotoran,” demikian jelas penemu Krenova yang juga pengurus MA Al Maemunah Tegal itu.

Sementara itu Ketua Forum Kesehatan Desa Dagan, Nurhadi mengemukakan, sampah di Desa Dagan selama ini menjadi masalah utama. Pasalnya, timbunan sampah selalu terjadi setiap hari, seiring pertambahan jumlah penduduk.

“Pertambahan penduduk di Desa Dagan memunculkan penambahan sampah yang signifikan, sementara area dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam proses pengolahan sampah di sini belum memadai,” ujar Nurhadi.

Atas kenyataan itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Tim dosen UNU Purwokerto yang telah memberikan solusi teknologi dalam mengatasi sampah di Desa Dagan ini. (Budi Yuswinanto)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.