*Dorong Digitalisasi Melalui Budaya di Sejumlah Destinasi Wisata
PURWOKERTO, EDUKATOR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto sukses menyelenggarakan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025 Chapter Banyumas Raya, selama dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/8/2025) . Kegiatan ini berlangsung di berbagai destinasi unggulan wilayah eks Karesidenan Banyumas atau Banyumas Raya dan ditutup di Candi Arjuna Banjarnegara bersamaan dengan penyelenggaraan Dieng Culture Festival (DCF).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, menjelaskan, QJI 2025 digelar untuk memperluas akseptasi QRIS atau penerimaan dan penggunaan QRIS oleh masyarakat atau pelaku usaha, dan memperkuat ekosistem pembayaran digital.
“Kami berkomitmen menghadirkan sistem pembayaran yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bagian dari flagship QRIS Jelajah Budaya Wilayah Jawa Tengah: Wastra dan Dolanan Jawa Tengah 2025 yang menggabungkan kompetisi, edukasi, dan kampanye literasi keuangan.
Sebanyak 10 tim, masing-masing terdiri dari 2–3 orang, mengikuti rangkaian misi di sejumlah titik destinasi, antara lain Kawasan Dawuhan Banyumas, Trans Banyumas (elektronifikasi transportasi), Kawasan Kota Lama Banyumas, dan Batik Hadi Priyanto Banyumas.
Peserta turut mengampanyekan penggunaan layanan digital seperti QRIS, BI-Fast, Kartu Kredit Indonesia (KKI), serta inisiatif APU-PPT, Elektronifikasi, Pelindungan Konsumen, Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, Manajemen Risiko, dan Keamanan serta Ketahanan Siber (KKS).
Menurut data Bank Indonesia, sepanjang semester I 2025 transaksi QRIS di Banyumas Raya menembus Rp3,26 triliun dengan lebih dari 34 juta kali transaksi. Angka ini tumbuh lebih dari 150 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
KPwBI Purwokerto menilai pertumbuhan tersebut mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap pembayaran digital. Melalui QJI 2025, Bank Indonesia menghadirkan kampanye kreatif yang menyasar generasi muda dengan menghubungkan digitalisasi keuangan, budaya, dan pariwisata lokal.
Kolaborasi kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah, pelaku industri, komunitas, hingga masyarakat. KPwBI Purwokerto menegaskan komitmen untuk memperluas akseptasi transaksi non tunai, meningkatkan inklusi keuangan, serta memperkuat akses pasar dan daya saing UMKM.(Budi Yuswinanto/Prs)