Maulida Nurul Innayah, S.E., M.Sc., CFP., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FEB UMP). (Foto: Humas UMP/EDUKATOR)
PURWOKERTO, EDUKATOR–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu 2025 dengan tema “Sosialisasi Perempuan Cerdas Investasi di Pasar Modal” pada Rabu (27/8/2025) di Gedung Gurinda Sarwa Mandala, Purwokerto.
Acara ini menghadirkan narasumber dari kalangan regulator, praktisi, hingga akademisi. Salah satunya adalah Maulida Nurul Innayah, S.E., M.Sc., CFP., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FEB UMP), yang memberikan perspektif akademis sekaligus praktis mengenai bagaimana perempuan dapat mengambil peran strategis dalam berinvestasi di pasar modal.
Pentingnya Literasi Keuangan
Dalam paparannya, Maulida menekankan pentingnya literasi keuangan, pengelolaan risiko, dan perencanaan keuangan jangka panjang agar perempuan mampu berdaya secara finansial.
“Perempuan memiliki potensi besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga maupun bangsa. Dengan memahami instrumen pasar modal dan strategi investasi yang tepat, perempuan dapat menjadi penggerak ekonomi yang berdaya saing,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menekankan peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam membangun kesadaran investasi sejak dini.
“Mahasiswa perempuan perlu melihat investasi bukan sekadar tren, tetapi sebagai langkah nyata membangun masa depan yang lebih aman secara finansial. Dengan bekal literasi yang baik, generasi muda bisa menjadi pelopor perubahan di masyarakat,” tambahnya.
Maulida Nurul Innayah juga menegaskan, komitmen FEB UMP dalam memperkuat literasi keuangan masyarakat, khususnya bagi perempuan, sekaligus mendukung OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional.
Selain Maulida, acara ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Jeffrey Hendrik (Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia), Gusrinaldi Akhyar (Direktur Utama Indonesia SIPF), dengan keynote speech dari Evie Sulistyani (Kepala Direktorat Pengawasan Pengelolaan Investasi 2 dan Pasar Modal Regional OJK), serta opening speech oleh Ny. Nuraeni Tri Haryanti S., Ketua TP PKK Kabupaten Banyumas.
Melalui kegiatan ini, sosialisasi pasar modal diharapkan mampu mendorong semakin banyak perempuan untuk memahami pentingnya investasi yang sehat, terukur, dan berkelanjutan. Dengan begitu, peran perempuan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dapat semakin nyata.(*/Tgr/Prs)