YOGYAKARTA, EDUKATOR--Memberikan pendidikan kepada anak sampai ke jenjang perguruan tinggi menjadi impian banyak orang tua. Pasalnya, dengan bekal pendidikan yang tinggi orang tua berharap sang anak mampu menjalani kehidupan dengan lebih baik. Namun, mewujudkan mimpi untuk menguliahkan anak ke jenjang universitas bukan hal yang mudah. Ada sumber daya energi, waktu dan finansial yang perlu disiapkan orang tua secara matang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi biaya pendidikan mencapai 2,83 persen setiap tahun. Sedangkan biaya sekolah swasta rata-rata naik sebesar 10-15 persen setiap tahun. Salah satu momen meningkatnya angka inflasi adalah tahun ajaran baru.
“Data historis memperlihatkan permulaan tahun ajaran baru sering menjadi pendorong inflasi pada kelompok ini,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti kepada wartawan Rabu (9/10/2024).
Asuransi Dwiguna
Oleh karena itu, lanjut Widyasanti, penting untuk mulai mempersiapkan biaya pendidikan sejak dini. Selain menabung dan berinvestasi untuk mewujudkan tujuan berkuliah, orang tua juga bisa mempertimbangkan memiliki asuransi jiwa dwiguna untuk melindungi sekaligus menambah dana untuk biaya pendidikan di masa depan.
Dengan asuransi Dwiguna, orang tua terlindungi dari risiko kesehatan hingga meninggal dunia. Dengan orang tua yang lebih terlindungi, cita-cita pendidikan anak mengenyam bangku kuliah lebih terjaga. Selain itu asuransi jiwa dwiguna bisa memberikan manfaat tunai di akhir masa asuransi yang nantinya dapat orang tua gunakan sebagai tambahan biaya pendidikan di kemudian hari
Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma menambahkan, asuransi dwiguna memang dikonsep guna mersiapan biaya pendidikan yang semakin meningkat. Seperti namanya, asuransi ini memberikan perlindungan dari risiko yang ditemukan dalam kehidupan. Salah satu bentuk perlindungannya adalah perlindungan dari risiko meninggal dunia, jatuh sakit hingga manfaat tunai saat masa asuransi berakhir.
Dikutip dari halaman situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dijelaskan bahwa setiap polis asuransi jiwa dwiguna memiliki tanggal jatuh tempo (maturity date), yaitu tanggal pembayaran uang pertanggungan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis jika tertanggung masih hidup. Tanggal jatuh tempo akan tercapai pada akhir suatu jangka waktu yang telah ditetapkan, atau ketika tertanggung mencapai usia yang telah ditetapkan.
Sebagi contoh, orang tua dengan anak yang berusia 3 tahun sudah dapat membeli asuransi jiwa dwiguna dengan asumsi anaknya akan masuk kuliah pada umur 18 tahun. Dengan membeli asuransi jiwa dwiguna dengan masa asuransi 15 tahun, anak tersebut sudah dipastikan mendapatkan manfaat asuransi berupa target dana untuk biaya pendidikan pada saat masuk kuliah jika memenuhi syarat dan ketentuan pada polis.
Walaupun terdapat risiko terhadap orang tua pada masa aktif asuransi, sang anak akan tetap mendapatkan target dana tersebut. Selain itu, saat ini terdapat banyak produk asuransi jiwa dwiguna yang menawarkan masa pembayaran premi yang flexible dan lebih pendek dari masa asuransi, seperti masa asuransi 15 tahun hanya membutuhkan pembayaran premi selama 4 atau 8 tahun. Fitur-fitur dan kemudahan ini membuat asuransi dwiguna cocok sebagai bagian dari persiapan dana pendidikan anak. (*/Sulist Ds )