*Ubah Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai Ekonomi
BANYUMAS, EDUKATOR – Tim dosen Universitas Amikom Purwokerto mengadakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, yang berlangsung Mei hingga September 2025.
Program ini bertujuan mengubah limbah kayu menjadi peluang ekonomi dengan melibatkan industri kecil “Hikmah Padi” yang setiap hari memproduksi gagang cangkul, sabit, dan pisau, sekaligus menghasilkan lebih dari 30 kilogram limbah kayu yang selama ini belum dimanfaatkan optimal.
Tim pengabdian bersama kelompok usaha tersebut mengolah potongan kayu menjadi furnitur mini, dekorasi rumah, hingga aksesori. Serbuk kayu diolah menjadi briket ramah lingkungan yang berpotensi menjadi bahan bakar alternatif rumah tangga maupun usaha kecil.
Ketua tim, Dani Arifudin, M.Kom., menjelaskan program ini bukan sekadar meningkatkan produksi. “Kami ingin masyarakat tidak lagi melihat limbah sebagai beban, melainkan sebagai sumber daya yang bisa mendukung ekonomi keluarga dan desa,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, pendampingan mencakup pelatihan keterampilan, penyediaan peralatan, hingga pengembangan pemasaran digital. “Kami juga melatih warga untuk memanfaatkan media sosial dan marketplace agar produk mereka menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Dani.
Pemilik usaha Hikmah Padi, Ahmad Misbahudin, mengaku senang dengan program ini. “Selama ini limbah kayu hanya jadi kayu bakar. Dengan adanya pelatihan, kami berharap bisa menciptakan produk baru yang bisa dijual, sekaligus mengurangi tumpukan limbah di bengkel kerja,” tuturnya.
Program ini diharapkan menjadi model ekonomi sirkular desa yang berkelanjutan. Selain menekan pencemaran lingkungan akibat debu serbuk kayu, kegiatan ini juga membuka peluang usaha baru, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah.
Jika sukses, Kalikesur berpotensi menjadi contoh desa kreatif yang mampu mengubah masalah menjadi berkah. (Prasetiyo)