*Masih Ada 45 Ribu Rumah Tidak Layak HuniBupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada warga Desa Somakaton, Kecamatan Somagede yang rumahnya sudah direhab.(Foto: Humas Pemkab Banyumas/EDUKATOR)
BANYUMAS, EDUKATOR — Sebanyak 132 rumah warga Banyumas direnovasi pada tahap pertama program “Bebenah Kampung”, hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Program ini merupakan langkah awal dari total 500 rumah yang direncanakan, guna mempercepat pengentasan 45.000 rumah tidak layak huni (RTLH) yang masih tersebar di wilayah Banyumas.
Acara serah terima rumah hasil renovasi berlangsung di Desa Somakaton, Kecamatan Somagede, pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan bertema “Sehat Lingkungan, Sehat Keluarga, Sehat Ekonomi” ini dihadiri Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Kepala Dinperkim Banyumas Sakti, perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi, serta warga penerima bantuan.
Dalam sambutannya, Bupati Sadewo menyampaikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah mewujudkan hunian layak bagi masyarakat Banyumas.
“Yayasan Buddha Tzu Chi mungkin agak kaget di Banyumas, karena dengan anggaran Rp 30 juta saja bisa terwujud rumah seperti ini. Di Jakarta, mungkin tidak semaksimal ini hasilnya. Di sini, warga guyub rukun dan rela bergotong royong. Kurang gelugu, dikirimi. Kurang pasir, ada yang menyumbang. Ini contoh kekuatan sosial kita,” ujar Sadewo.
Ia juga menegaskan, masih ada sekitar 45.000 rumah tidak layak huni di Banyumas yang menanti perhatian berbagai pihak. Karena itu, ia berharap program serupa dapat diperluas melalui kerja sama dengan sektor swasta dan program Corporate Social Responsibility (CSR).Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada warga Desa Somakaton, Kecamatan Somagede yang rumahnya sudah direhab.(Foto: Humas Pemkab Banyumas/EDUKATOR)
“Saya siapkan lahan dan warganya, tapi saya tidak punya dananya. Jadi kalau bisa, bantuan CSR dari Jakarta bisa meluncur ke Banyumas. Ini juga mendukung program nasional Pak Prabowo, yakni pembangunan 3 juta rumah,” tambahnya.
Sementara itu, Luis, selaku Koordinator Yayasan Buddha Tzu Chi, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilandasi semangat kemanusiaan tanpa pamrih.
“Kami tidak meminta balasan, hanya memohon agar rumah tersebut dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Pepatah mengatakan, di mana pun kita dilahirkan, kita semua adalah saudara, tanpa harus ada hubungan darah,” tutur Luis.
Program Bebenah Kampung menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial dalam mewujudkan kehidupan yang lebih layak. Selain memperbaiki kondisi tempat tinggal, kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan kesehatan lingkungan, kesejahteraan keluarga, dan ketahanan ekonomi masyarakat Banyumas. (Prasetiyo)