*Tumbuh Cepat, Irit Pakan, dan Untung Berlipat
Sakiman dengan entok jumbo peliharaannya. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR — Di sela-sela kesibukannya sebagai Kepala SD Negeri 1 Kalialang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Sakiman, S.Pd. memiliki kesibukan lain yang tak kalah menarik. Kesibukan itu ia lakukan sepulang kerja, atau di luar jam kerja.
Jelasnya, sejak tahun 2022, pria yang dikenal senang menyanyikan lagu-lagu keroncong ini, menekuni ternak Entok Jumbo (Cairina moschata) — jenis unggas yang kini jadi primadona baru di dunia peternakan rumahan.
Dinamai jumbo karena postur tubuhnya lebih besar dan pertumbuhannya cepat besar dibanding entok biasa atau entok lokal.
Entok jumnbo dan ayam kampung peliharaan Sakiman. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
“Saya awalnya cuma iseng lihat konten di YouTube tentang entok jumbo. Dari situ muncul rasa penasaran. Akhirnya saya coba sendiri, alhamdulillah lancar dan ternyata mengasyikkan,” ujar Sakiman ketika ditemui EDUKATOR di rumahnya di RT 11/ RW 04 Desa Kalialang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Selasa (11/11/2025).
Persiapan Masa Pensiun
Motivasi Sakiman beternak entok jumbo, sederhana. Yakni menyiapkan masa pensiun yang tetap produktif. Dengan sisa waktu sekitar enam tahun sebelum purna tugas sebagai guru, Pak guru Sakiman ingin punya kegiatan yang bisa tetap menghasilkan.
“Kalau nanti pensiun, saya tidak mau diam. Ternak ini jadi cara saya tetap aktif dan bermanfaat,” ujarnya.
Usai pulang dari sekolah, Sakiman ngopeni dengan telaten ternak-ternak peliharaannya, diantaranya Entok Jumbo.(Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
Setelah ratusan entok jumbo miliknya laku dijual. kini Sakiman tinggal memelihara 34 ekor entok jumbo dengan berbagai usia. Terdiri dari 13 indukan, 2 pejantan, dan 19 anak (minthi). Bahkan, salah satu pejantan dewasa miliknya berukuran lebih dari satu meter panjangnya, menunjukkan keunggulan genetik entok jumbo yang tumbuh cepat dan berpostur besar.
Sistem Umbaran
Entok-entok milik Sakiman hidup di dua lokasi: lahan belakang rumah seluas 170 meter persegi, dan lahan kebun sekitar 2.800 meter persegi yang berjarak 200 meter dari rumah.
“Saya pelihara dengan sistem umbaran, jadi mereka bebas di rerumputan. Lebih sehat, dan tumbuhnya cepat besar,” terangnya.
Untuk anak entok yang baru menetas, Sakiman menyediakan tempat khusus agar hangat dan kering. Ia tak perlu kandang mahal.
“Cukup pakai kardus atau kotak dari triplek. Alasnya dari kawat strimin supaya kotoran bisa jatuh dan tetap bersih,” jelasnya memberi tips sederhana namun efektif.
Pakan Irit, Hasil Cepat
Salah satu alasan entok jumbo diminati adalah biaya pakan yang murah.
“Katul, jagung, daun-daunan, bahkan sisa makanan bisa dimakan. Jadi sangat irit,” katanya.
Dengan pola makan seperti itu, entok jumbo tetap tumbuh cepat dan sehat. Tak heran, umur sehari pun sudah layak jual.
Menurut Sakiman, pembeli justru banyak yang mencari anak entok usia 1 sampai 5 hari.
“Respon pembeli luar biasa. Kadang entoknya masih mengeram, sudah ada yang pesan lewat WA atau telepon,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Harga Menarik, Rasa Lebih Gurih
Harga entok jumbo cukup menggoda.
Pejantan: Rp500.000–Rp750.000 per ekor, umur di atas satu tahun, dengan berat 5 kg bahkan lebih.
Indukan: Rp350.000 per ekor. Untuk indukan ini sampai produksi kurang lebih usia1 thn. Rata2 indukan jumbo berat 3 – 4,5 kg. Secara normal indukan mulai bertelor usia 7 bulan.
Anakan umur sehari: Rp50.000 per ekor.
Baru menetas, anakan ini sudah laku jual Rp 50 ribu/ekor
Selanjutnya Sakiman mengatakan, selain dari ukuran, rasa daging entok jumbo jauh lebih gurih dibanding entok biasa.
“Pokoknya beda dengan entok biasa. Apalagi kalau dimasak rica-rica, entok jumbo rasanya mantap sekali,” katanya sambil tertawa dan menunjukkan dua jempol.
Prospek Cerah, Cocok untuk Pemula
Melihat respon pasar dan keuntungan yang menjanjikan, Sakiman optimis usaha ini punya masa depan cerah.
“Prospeknya bagus sekali. Pertumbuhannya cepat, pakan irit, hasilnya cepat. Yang penting telaten,” katanya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa setiap usaha pasti ada tantangan.
“Kalau ada yang sakit atau mati, rasanya sedih. Tapi itu bagian dari proses belajar,” ujarnya bijak.
Selain entok jumbo, Sakiman juga memelihara ayam kampung, ayam kalkun, angsa, dan ikan di kolam belakang rumah. Semua ia rawat sendiri dengan penuh kesabaran.
Kini, warga sekitar mulai tertarik mengikuti jejak sukses Sakiman. Banyak yang datang berkunjung, bertanya tentang cara pemeliharaan, hingga membeli bibit.
“Kalau ada yang mau coba, saya siap bantu. Yang penting niat dulu. Kalau sudah jalan, pasti ketagihan,” ujarnya semangat.
Dengan modal sederhana, lahan seadanya, dan kemauan kuat, Sakiman membuktikan bahwa ternak entok jumbo bukan sekadar hobi, tapi peluang emas yang menjanjikan. Berkat entok jumbo, Sakiman kini meraup cuan yang lumayan.
Bagi yang ingin membeli entok jumbo, atau belajar memelihara entok jumbo, silakan hubungi di nomor HP/WA : 0813-2726-7521.
“Saya jual untuk sementara yang hidup/ekor rata – rata 500 – 750 rb,” ujar Sakiman..
Bagi Anda yang mau mengetahui seluk beluk beternak Entok Jumbo, silakan kontak Pak Guru Sakiman. Nomor itu selalu aktif bagi siapa saja yang ingin belajar atau membeli. Bagi yang mau membeli, pengiriman barang bisa juga dengan online.
“Yang penting mau mulai. Saya juga dulu dari penasaran, sekarang malah jadi ketagihan beternak entok mjumbo, yang akhirnya menjadikan tambahan penghasilan,” ujar Sakiman. (Prasetiyo)