Fakultas Peternakan Unsoed Gelar Expo Kewirausahaan

Bagikan :

Foto Besama Peserta dan Panitia Expo 2025 saat penutupan acara Expo  di depan halaman Gedung B Fapet Unsoed (Lokasi Expo) pada Jum’at 14 November 2025.

PURWOKERTO, EDUKATOR— Expo Kewirausahaan 2025 Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menjadi puncak praktik kewirausahaan D3 yang menampilkan inovasi bisnis mahasiswa dari perencanaan hingga evaluasi. Kegiatan yang digelar pada Jumat (14/11/2025) tersebut menyuguhkan hasil belajar kewirausahaan secara nyata.

“Expo ini menjadi wadah mahasiswa menerapkan seluruh proses usaha, mulai dari perencanaan, produksi, pemasaran, hingga analisis,” ujar Koordinator Praktikum Laboratorium Ekonomi, Bagus Junior di kampus Fapet Unsoed Purwokerto.

Bagus menjelaskan, sejak awal rangkaian praktikum pada 8 September 2025, mahasiswa telah menyusun rencana bisnis melalui aplikasi Wadhwani Foundation untuk merancang model usaha secara komprehensif.

Setelah itu, mereka memasuki tahap produksi, presentasi, hingga memperoleh kesempatan meminjam modal sebelum diterjunkan ke proses pemasaran dan penjualan langsung. “Analisis usaha menjadi penutup rangkaian sehingga mahasiswa memahami penuh siklus kewirausahaan,” tambahnya.

Pada hari expo, suasana sudah ramai sejak pukul 06.00 WIB saat peserta mulai menata produk di 24 stand. Sebanyak 164 mahasiswa terlibat dalam penyelenggaraan.

Acara resmi dibuka pada pukul 08.00 WIB oleh Dekan Fapet Unsoed, Ir. Novie Andri Setianto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., melalui prosesi pemotongan pita.

“Kuliah bukan sekadar teori. Wirausaha harus dipraktikkan. Expo ini adalah kesempatan mahasiswa menjalankan langkah-langkah usaha secara langsung,” tegasnya.

Penanggung Jawab Mata Kuliah, Dr. Ir. Krismiwati Muatip, M.Si., IPU., ASEAN Eng., menekankan bahwa expo menjadi sarana mahasiswa menerapkan teori adopsi inovasi, strategi meningkatkan omzet, serta membangun kedisiplinan dan profesionalisme. “Konsep yang dipelajari di kelas harus bertemu dengan realitas lapangan, dan expo ini menjembatani itu,” ujarnya.

Ketua Pelaksana, Ramdan Kursito, menyebut persiapan expo dilakukan lebih matang sehingga pelaksanaan berjalan lancar. Lokasi di halaman Gedung B dipilih untuk memberi ruang interaksi lebih luas.

“Sekitar 500 pengunjung hadir. Ke depan, manajemen waktu, kualitas produk, dan kesiapan stok perlu semakin diperhatikan,” jelasnya.

Bagus menambahkan bahwa expo tahun ini menunjukkan perkembangan digitalisasi usaha melalui penggunaan QRIS dan transfer bank. Selain itu, kreativitas mahasiswa terlihat melalui maskot, dekorasi stand, serta gimmick promosi.

Musik ringan menambah suasana hidup, sementara pengunjung mengapresiasi variasi produk dan pelayanan mahasiswa. “Digitalisasi dan adopsi inovasi perlu terus diperkuat,” ujarnya.

Salah satu produk yang menjadi favorit adalah Golden Mango Milky Orange, minuman segar yang berulang kali habis terjual. “Rasanya unik, manis gurih dari susu dan segar dari jeruk. Cuaca panas bikin laris,” ujar Delia, pengunjung.

Salman, perwakilan kelompok 2I, menjelaskan bahwa produk itu mengikuti tren minuman kekinian. “Kami desain untuk kebutuhan mahasiswa: unik, segar, dan terjangkau,” katanya.

Di akhir acara, Penanggung Jawab Praktikum, Ir. Nunung Noor Hidayat, MP., berharap expo terus berkembang. “Ke depan, kami berharap expo dapat menggandeng lebih banyak pihak luar, menghadirkan sponsor, dan mendorong mahasiswa menciptakan inovasi yang lebih relevan dengan kebutuhan industri peternakan,” ujarnya. (Alief Einstein/Prs)

 

BERITA TERKINI

inovasi2
Bupati Sadewo Serahkan Penghargaan Kepada Inovator Banyumas
ldkkts4
26 Pengurus OSIS SMPN 4 Kutasari Ikuti LDK
family dinner
Peringati Hari Anak Sedunia, Luminor Hotel Purwokerto Gelar "Family Dinner"
edu2
SMPN 3 Pengadegan Gelar Kokurikuler "Belajar dan Wirausaha"
Akhmad Fauzi1
Membangun Kejujuran dari Hal Sederhana: Ketika Barang Temuan Menjadi Pendidikan Karakter