*Menggunakan Aplikasi RoboMind
Murid-murid Kelas 7 SMP Telkom Purwokerto sedang serius mengikuti pelatihan yang digelar oleh dosen Universitas AMIKOM Purwokerto
PURWOKERTO, EDUKATOR— Universitas Amikom Purwokerto menggelar Pelatihan Computational Thinking bagi 30 murid kelas VII SMP Telkom Purwokerto, melalui simulasi pemrograman menggunakan aplikasi RoboMind, Rabu (13/10/2025).
Aplikasi RoboMInd
Kegiatan yang berlangsung di sekolah setempat itu, didanai oleh hibah Amikom Mitra Masyarakat (AMM) 2025 , dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir komputasional dan literasi digital di kalangan pelajar.
Pelatihan tersebut dipandu oleh Ketua Pelaksana Deuis Nur Astrida, M.Kom., dosen Program Studi Tenologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Purwokerto. Ia dibantu dua mahasisnya, Joko Sasongko dan Fauzan Zikrian.
Melalui pendekatan Project-Based Learning (PBL), para murid dikenalkan pada konsep dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, serta penyusunan algoritma menggunakan robot virtual di aplikasi RoboMind.
Menurut Deuis, media pembelajaran interaktif seperti RoboMind sangat membantu siswa memahami dasar pemrograman. “Banyak siswa SMP masih kesulitan memahami coding karena minimnya media visual. RoboMind memudahkan mereka melihat langsung hubungan antara perintah dan hasil algoritma,” ungkapnya.
Hasil Positif
Setelah digelar pelatihan, kemudian dilakukan evaluasi, yang menunjukkan hasil positif. Yakni sebanyak 80 persen siswa mampu menyelesaikan tantangan pemrograman dasar, dan 75 persen berhasil merampungkan proyek akhir yang mencakup looping, conditional, serta logika prosedural.
Selain keterampilan teknis, pelatihan ini juga meningkatkan motivasi, kreativitas, dan kolaborasi antarsiswa.
Pihak SMP Telkom Purwokerto menyambut baik keberlanjutan program ini. Sekolah berencana mengembangkan kegiatan serupa menjadi ekstrakurikuler coding berbasis simulasi guna memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Informatika.
Melalui dukungan AMM 2025, kegiatan ini menjadi wujud kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni Quality Education, yang menekankan pentingnya pendidikan inklusif, berkualitas, dan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. Pelatihan ini memperkuat upaya mencetak generasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi masa depan. (Prasetiyo)