*STARNAS 2025 Perkuat Kolaborasi Nasional

LOMBOK, EDUKATOR— Akademisi dan Saintis Indonesia (ASASI) menegaskan komitmennya memperkuat sinergi riset nasional melalui penyelenggaraan Seminar Teknologi dan Sains Nasional (STARNAS) 2025 di Hotel Merumata Lombok, 2–3 Desember 2025. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) dan mengusung tema “Sinergi Riset Multidisiplin Berdampak untuk Kemandirian dan Ketahanan Bangsa.”
Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, Ph.D., yang membuka acara secara daring, menegaskan bahwa riset Indonesia kini harus fokus pada dampak. “Penelitian tidak boleh berhenti pada publikasi ilmiah. Ia harus menjawab kebutuhan bangsa dan memperkuat kemandirian teknologi,” ujarnya dalam keynote speech yang mewakili Menteri.
Ketua Umum ASASI, Prof. Dr. apt. Elfahmi, M.Si., menyebut STARNAS menjadi momentum penting memperluas kolaborasi riset. “ASASI adalah wadah strategis untuk menghasilkan terobosan nyata. Lebih dari 300 profesor dalam organisasi ini siap bersinergi memperkuat kontribusi riset nasional,” tegas Guru Besar ITB tersebut. Ia memastikan ASASI terus mendorong percepatan jenjang karier akademik, termasuk penguatan kapasitas riset hingga level guru besar.
Apresiasi juga disampaikan Ketua ASASI NTB yang sekaligus tuan rumah kegiatan, Dr.rer.nat. Teti Zubaidah, MT. Ia menekankan bahwa riset harus melampaui sekadar publikasi bereputasi.
“Hasil penelitian perlu hadir di tengah masyarakat dan memberi manfaat langsung,” katanya. Tidak hanya itu, keterlibatan lebih dari 40 pimpinan perguruan tinggi dalam jaringan Sinergi Perguruan Tinggi Nusantara (SPTN) menurutnya menunjukkan kuatnya dukungan terhadap agenda kolaborasi nasional.
Ketua panitia, Soni Ariawan, M.Ed., mengungkapkan antusiasme peserta yang melampaui target awal. Hingga H-1, panitia masih menerima pendaftaran pemakalah baru. Total lebih dari 60 pemakalah berbagi hasil riset dari berbagai universitas di Indonesia. “Minat akademisi berbagi karya dan berkolaborasi sangat tinggi,” ujarnya.
Pada sesi utama, hadir pembicara nasional Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc., ilmuwan top 2% dunia dan penerima Habibie Prize. Ia memaparkan urgensi hilirisasi inovasi. “Riset harus menciptakan nilai guna dan mendorong kemandirian ekonomi,” ucapnya.
STARNAS 2025 turut didukung sponsor utama PT PNM, Lombok Institute of Technology, Morikafe, dan Pineus Telu Camp Ground. Selain itu, UNW, UTS, APJI, dan PT NewQuest Geotechnology berpartisipasi sebagai sponsor pendukung, memperlihatkan kuatnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan komunitas. (Iko)