Dosen Politeknik Yakpermas Eko Julianto Memproduksi Salep dan Sabun Luka

Bagikan :

*Untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Aceh dan Sumatera

Eko Julianto SST, M.Kes bersama tim menunjukkan salep dan sabin luka buatannya.  
BANYUMAS, EDUKATOR–Eko Julianto, SST., M.Kes., dosen Politeknik Yakpermas bersama dosen lainnya dan alumni berhasil memproduksi salep dan  sabun luka. Hasil produksi tersebut kemudian disalurkan  bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera.

“Ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang kami lakukan untuk membantu korban banjir dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera,” ujar Eko Julianto ketika ditemui EDUKATOR di kampus Politeknik Yakpermas, Selasa (16/12/2025).

Salep yang didonasikan merupakan salep buah merah Papua, hasil rekacipta yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia.Salep dan sabun luka hasil produksi Eko Julianto dan tim 

Bersama sabun luka, produk ini dirancang untuk membantu penyembuhan luka akut maupun kronis yang banyak dialami masyarakat terdampak bencana.

“Kami ingin hasil inovasi sederhana ini bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Eko.

Menurut Eko, kondisi pascabencana sering kali membuat perawatan luka menjadi tidak optimal. Karena itu, salep dan sabun luka ini diformulasikan agar mudah digunakan di lapangan dan tetap aman.Siap disalurkan untuk korban banjir dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera

Ia menegaskan bahwa pengabdian ini merupakan wujud tanggung jawab akademisi untuk hadir di tengah persoalan kemanusiaan.

Proses peracikan salep dan sabun luka dilakukan dengan pendanaan dari hasil donasi. Dalam pengerjaannya, Eko dibantu oleh Priyatin Sulistyowati dan Khusnul Khotimah Arum, yang juga dosen Politeknik Yakpermas. Kolaborasi ini memastikan kualitas produk tetap terjaga meski diproduksi untuk kepentingan sosial.

Libatkan Alumni
Selain dosen, keterlibatan alumni juga menjadi bagian penting dari proses produksi salep dan sabun ljuka ini. Dua alumni Politeknik Yakpermas tahun 2025, Priscila Runawang dan Faradila, turut membantu proses produksi hingga pengemasan. Kehadiran alumni menunjukkan kesinambungan peran kampus dalam kegiatan kemanusiaan.

Penggalangan dana donasi dikoordinasikan oleh Lelik Adiyanto, S.Kep., M.Psi., yang mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi membantu korban bencana di Aceh dan Sumatera. Dana tersebut kemudian dimanfaatkan sepenuhnya untuk produksi salep dan sabun luka.

Eko berharap, pengabdian masyarakat ini tidak berhenti pada penyaluran bantuan semata, tetapi juga menginspirasi pemanfaatan riset terapan di bidang kesehatan. “Kami ingin kampus terus menjadi bagian dari solusi, terutama saat masyarakat sedang membutuhkan,” katanya.(Prasetiyo)

BERITA TERKINI

pawai budaya
81 Kontingen Bakal Ramaikan Pawai Budaya Hari Jadi ke-195 Purbalingga
priyantodes
Dimensi Edukatif Seni Dolanan Anak "Bumbung Breng"
6208479946720611384
Pemkab Purbalingga Gelar Diskusi “Jurnalis Mencerahkan, Bukan Meresahkan”
jepang1
Disuguhi Tari Lenggasor, Walikota Tono City Mengapresiasi SMPN 3 Purbalingga
17
Meriah, Perayaan Hari Jadi ke 42 SMPN 17 Semarang