*Kolaborasi Internasional Bidik Penguatan Perempuan Migran
PURWOKERTO, EDUKATOR–Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (FISIP Unsoed) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) internasional dengan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) Hong Kong dan Persatuan Mahasiswa (Perma) UT Hong Kong. Kegiatan tersebut berlangsung di Hongkong, Minggu (15/6/2025).
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang Tri Dharma perguruan tinggi, terutama pengabdian kepada masyarakat dan riset transnasional.
Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional oleh Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Unsoed, yang juga merupakan peneliti migrasi internasional. Program ini turut melibatkan Universitas Sumatera Utara (USU) di bawah koordinasi Dr. Harmona Daulay, M.Si.
Pemberdayaan Pekerja Migran Lewat Remitansi Sosial
PKM Internasional ini menyasar Perempuan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) di Hong Kong, dan dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama, Minggu (15/6/2025), berlangsung di Perpustakaan KJRI Hong Kong dan diikuti sekitar 30 PMI yang juga mahasiswa UT Cabang Hong Kong. Selain menerima materi, mereka juga berbagi pengalaman pribadi sebagai migran.
Sesi kedua digelar di Victoria Park Hongkong, menyasar anggota ATKI Hong Kong. Dalam sesi ini, Dr. Tyas menyampaikan materi bertajuk “Pekerja Migran Berdaya dan Berkarya dengan Remiten Sosial”. Ia menekankan bahwa selain remitansi berupa uang, PMI juga membawa remitansi sosial berupa ilmu, ide, pengalaman, dan jaringan, yang berdampak positif saat kembali ke tanah air.
“Banyak dari mereka pulang sebagai tokoh inspiratif — kepala desa, pengusaha, pendidik, advokat, bahkan aktivis,” jelas Tyas.
Jajaki Riset Perlindungan Anak Pekerja Migran
Masih dalam rangkaian kegiatan, pada Senin (16 Juni 2025), Dr. Tyas juga mengadakan diskusi dengan CEO Pathfinder Hong Kong, Catherine Gurtin, untuk menjajaki kolaborasi riset perlindungan anak-anak PPMI.
FISIP Unsoed berharap kerja sama internasional ini memperluas pengakuan akademik (rekognisi) Unsoed secara global, sekaligus memperkuat kontribusi kampus dalam isu-isu sosial migrasi dan pemberdayaan masyarakat lintas negara. (Prasetiyo)