Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed (kiri) menyerahkan penghagaan kepada Bangun Pracoyo, S.Pd, M.Pd. (Foto: Dok Pribadi/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR —Bangun Pracoyo, S.Pd., M.Pd., pendamping satuan pendidikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, terpilih sebagai salah satu dari 44 pengawas SMP se-Jawa Tengah yang meraih penghargaan peserta terbaik dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Prioritas Kemendikdasmen. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya memperkuat peran pengawas dalam mendukung mutu pendidikan di daerah.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed dalam acara penutupan Bimtek di Semarang, Jumat (4/7/2025).
Penghargaan diberikan kepada peserta terpilih berdasarkan keaktifan selama pelatihan, ketepatan dalam mengerjakan lembar kerja, kerja sama kelompok, kreativitas ide, serta hasil pre-test dan post-test. Bangun Pracoyo mengikuti kegiatan Bimtek Angkatan III Kelas F pada 1–4 Juli 2025 bersama 43 pengawas lainnya.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam sambutannya mengemukakan, untuk mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua, Kemendikdasmen melakukan penguatan peran BBPMP/BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) serta pengawas/penilik dalam sistem penjaminan mutu pendidikan.
Dia kemudian menguraikan bagaimana sistem penjaminan mutu pendidikan bekerja.
“Ada SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dan SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal), yang mana untuk eksternal terdiri dari tiga unsur. Yakni, akreditasi, pengawasan oleh pengawas dan penilik, dan yang tak kalah penting juga public trust atau kepercayaan publik,” ucapnya di hadapan sekitar 400 pengawas/penilik yang hadir menjadi peserta kegiatan.
Masyarakat, sebagai penerima manfaat layanan pendidikan tentu memiliki persepsi tertentu terhadap suatu sekolah. Masyarakat akan melihat bagaimana capaian akademik sekolah, penguatan karakter sekolah dan indikator-indikator lain yang dibuat sendiri sebagai pertimbangan dalam memilihkan sekolah anaknya.
Selanjutnya Mendikdasmen mengajak kepada semua peserta Bimtek untuk semangat meningkatkan mutu pendidikan. “Go beyond formality, lampauilah formalitas. Mutu pendidikan harusnya tidak hanya bersifat formalitas, namun menjadi bagian dari budaya. Sehingga diawasi atau tidak, dinilai atau tidak, orientasinya adalah pada mutu pendidikan,” tegasnya.
Borang: Bohong dan Ngarang
Dia menyebut, penjaminan mutu secara formal, yang dilakukan dengan akreditasi, sering “diakali”. Borang untuk akreditasi dapat dipelajari dan dibuat. Sehingga banyaknya dokumen akreditasi tidak bersifat otentik, ada menjelang akreditasi saja.
“Borang, menjadi bohong dan ngarang,” katanya
Mendikdasmen berpesan, sebagai salah satu unsur penjaminan mutu, pengawas hendaknya senantisa update dan upgrade. Update bermakna agar pengawas senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru.Sedangkan upgrade senantiasa meningkatkan kompetensinya.
Dia mengakui, banyak mengeluarkan program, kebijakan dan aturan baru di awal periode kepemimpinannya di kementerian. Oleh karena itu, pengawas harus memahami dan dapat menyampaikan hal-hal tersebut kepada satuan pendidikan yang didampingi. Adapun upgrade bermakna, pengawas hendaknya senantiasa meningkatkan kompetensi diri dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
1500 Peserta
Sementara itu diperoleh keterangan, Bimtek dilaksanakan untuk menguatkan peran pengawas/penilik sebagai bagian penting dalam sistem penjaminan mutu pendidikan, khususnya dalam implementasi program prioritas Kemendikdasmen secara terintegrasi dan berkelanjutan (whole school development). Kegiatan ini digelar sejak 10 Juni hingga 18 Juli 2025, mencakup 5 angkatan dan 36 kelas, serta melibatkan lebih dari 1.500 peserta dari berbagai jenjang: TK, SD, SMP, MTs, SMA.
Materi Bimtek meliputi:
1.Pemahaman kebijakan dan program prioritas Kemendikdasmen.
2.Peningkatan keterampilan pendampingan sekolah.
3.Pemanfaatan teknologi untuk tugas pengawasan dan pelaporan.
Dukungan BBPMP
Kepala BBPMP Jawa Tengah, Dr Nugraheni Triastuti,SE M.Si menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek disusun untuk memastikan kebijakan kementerian dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan melalui penguatan kapasitas pengawas dan penilik.
Sebagai Pelecut Semangat
Terpisah, Bangun Pracoyo, yang dikenal aktif dalam mendampingi satuan pendidikan di Kabupaten Purbalingga, menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi sekaligus menjadi tanggung jawab moral untuk terus meningkatkan kualitas pendampingan.
Ia meyakini bahwa pengawas memiliki peran strategis dalam menjembatani kebijakan pusat dengan praktik nyata di lapangan. Melalui kegiatan supervisi, pembinaan, dan pelaporan yang sistematis, pengawas dapat mendorong perubahan positif di sekolah-sekolah yang menjadi binaannya.
Menurutnya, komitmen untuk berkontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan harus terus ditumbuhkan, terutama di daerah.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pengawas, kepala sekolah, guru, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, adaptif, dan berpihak pada peserta didik.
“Penghargaan ini saya jadikan pelecut semangat agar pendampingan yang saya lakukan bisa benar-benar berdampak dan membantu sekolah berkembang lebih maju,” tekad Bangun Pracoyo. (Prasetiyo)