Wartawan Senior Yang Murah Senyum Itu Tutup Usia

by -1054 Views
Kang Yusran Pare (kiri) bersama Pemimpin Redaksi Edukator Drs. Prasetiyo, M.I.kom. Keduanya ketemu saat Kang Yusran main ke Purwokerto, Sabtu (10/9/2022) malam.

SUMEDANG, EDUKATOR–Kurang tiga hari lagi, tepatnya 5 Juli 2024, wartawan senior Yusran Pare genap berusia 66 tahun. Tepatnya, ia lahir di Sumedang, Jawa-Barat, 5 Juli 1958 .Namun sebelum ulang tahun itu terwujud, Selasa (2/7/2024), kabar duka itu datang begitu mendadak. Yusran Pare yang dikenal murah senyum itu, tutup usia, karena kecelakaan saat bersepeda di daerah Sumedang.

Selama ini, Kang Yusran–demikian penggemar olah raga bersepeda ini biasa dipanggil–mengabdikan dirinya di koran dalam jaringan Kelompok Kompas Gramedia. Ia pun sering berpindah-pindah tugas, sebagian besar sebagai pemimpin redaksi, diantaranya di Harian Bernas, Srwijaya Post , Banjarmasin Post, Tribun Kaltim, Tribun Pontianak, Pos Kupang, Tribun Jateng dan sebagainya.

Kabar meninggalnya Yusran Pare disampaikan Pemimpin Redaksi Tribun Jabar, Adi Sasono.

Adi mengatakan Yusran Pare meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat bersepeda di Kabupaten Sumedang. Kang Yusran Pare (kiri) saat ketemu Pemimpin Redaksi EDUKATOR, Drs. Prasetiyo, M.I.Kom di Kopi Keprok Kedungmalang, Banyumas., Sabtu malam ()10/9/2024). Kami sama-sama pernah bekerja di Harian Bernas (1991-1998). (Foto: dok pribadi)

Kronologi Kejadian

Ketua Paguyuban Gowes Balong Hardi Sumedang (BHS), Hardi mengatakan, Yusran Pare menghembuskan napas terakhir di hadapannya pada Selasa (2/7/2024).

Pagi hari itu, dia bersama ke sebelas temannya yang tergabung dalam paguyuban Gowes Balong Hardi Sumedang (BHS) sama-sama berangkat dari Bandung ke Sumedang untuk bersepeda.

“Tadi sarapan bareng-bareng, almarhum ingin nasi tutug oncom,” katanya.

Beruntungnya, di perjalanan saat sudah mulai bersepeda menemukan kedai yang menjual makanan tersebut.

“Sesuai dengan permintaan beliau, makan nasi tutug oncom. Beliau bergembira dan bersemangat itulah yang mungkin diinginkan di hari terakhirnya,” ujar dia sebagaimana dilansir tribunews.com.

Hardi merasakan betul, tidak ada tanda-tanda menjelang hari berpulangnya. Yusran tetap sobat yang dia kenal sebagai pribadi yang ramah dan humoris.

“Peristirahatan pertama itu setelah kurang lebih bersepeda 7 kilometer melipir ke minimarket, rute tersebut mau ke Rancakalong. Sudah kami lalui dan terbiasa goes dengan santai di sana,” kata Hardi.

“Almarhum tadi bersemangat, saat goes semuanya didahului, terakhir mendahului saya kemudian ke pinggir langsung jatoh,” imbuhnya.

Dia dengan sigap menghubungi ambulans agar sobatnya mendapat pertolongan pertama sesegera mungkin.

“Kami kaget, langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi katanya sudah meninggal di perjalanan,” ucapnya.

Duka yang mendalam disampaikannya, kehilangan sahabat saat menjalankan hobi bersama.

“Semoga tenang di sisi-Nya, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Hardi.

Sementara itu kisah Kang Yusran dengan Pemred Edukator Drs. Prasetiyo, M.I.Kom dapat disimak di laman https://www.facebook.com/prasetyo.braling/posts/pfbid02HESrSWfEsfpB9mUrq2hbLtYksroJiMjkmYoqQHUoNqkYUs3BQFxSARG8uivXvnFRl

Selamat jalan Kang Yusran. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.