PURBALINGGA, EDUKATOR — Sebanyak 80 dosen CPNS Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengikuti Transformational Leadership Camp, sebuah pelatihan intensif dua hari yang digelar Senin-Selasa (4-5/8/2025) di Aula Gedung F Lantai 3 Fakultas Teknik Unsoed, Purbalingga.
Kegiatan ini merupakan inisiatif Fakultas Teknik Unsoed melalui Soedirman Leadership School, bekerja sama dengan DBS Coaching, Darwis Institute, dan Maxwell Leadership Certified Team.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unsoed, Assoc. Prof. Dr. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom., selaku Operational Director kegiatan ini megemukakan, program kepemimpinan ini dirancang untuk membentuk karakter pemimpin akademik yang adaptif, kolaboratif, dan berintegritas, seiring meningkatnya tuntutan dunia pendidikan tinggi yang dinamis.
“Kami ingin dosen muda Unsoed tidak hanya menguasai bidangnya, tapi juga memiliki visi, kepemimpinan kolaboratif, dan daya tahan menghadapi tantangan akademik,” jelas pria yang akrab disapa Doktor Enha ini.
Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Agus Maryono, ST, MT, IPU, selaku Chairman sekaligus Dekan Fakultas Teknik Unsoed.
Dalam sambutannya Agus Maryono menekankan pentingnya kepemimpinan sebagai bagian dari kontribusi strategis dosen terhadap pengembangan institusi.
Pelatihan dipandu oleh narasumber utama Abi Darwis, MLCT, pelatih kepemimpinan bersertifikasi internasional, master trainer, CEO developer, dan business advisor.
Dalam sesi motivasionalnya, Abi–demikian biasa disapa– menegaskan bahwa warisan terbesar seorang pemimpin bukanlah apa yang dibangun, tetapi siapa yang telah dibentuk.
“Your greatest legacy will never be what you build, it will be who you built,” ujar Abi Darwis mengutip John C. Maxwell.
Kepemimpinan visioner
Hadir pula Edy Soehartono, Dewan Penasihat Artulia, yang memberikan perspektif penting terkait nilai-nilai kepemimpinan visioner dan tanggung jawab sosial.
Menurut Edy Soehartono, kepemimpinan visioner menekankan pada pentingnya seorang pemimpin memiliki pandangan jauh ke depan, mampu membaca arah perubahan, dan menginspirasi orang lain untuk bergerak bersama mencapai tujuan jangka panjang yang bermakna,” jelasnya..
“Pemimpin visioner adalah mereka yang tidak hanya menyelesaikan masalah hari ini, tapi menyiapkan solusi untuk tantangan masa depan.,” tegasnya
Materi pelatihan
Berbagai materi dan simulasi dilaksanakan selama dua hari penuh, mencakup tema-tema seperti: Extreme Hack Growth, Who Am I?, Growth Zone & Your Calling, The Great 9 Business Pillars 5.0, dan Create Life & Leadership Engine
Para peserta juga diberikan tugas praktik berupa penulisan narasi kepemimpinan di media sosial dan resume reflektif untuk menginternalisasi nilai-nilai yang diperoleh selama pelatihan.
Doktor Enha berharap, kegiatan ini dapat menjadi katalis perubahan dalam budaya organisasi kampus, serta membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak pemimpin akademik yang humanis, profesional, dan berdampak luas. (Prasetiyo)