PURWOKERTO, EDUKATOR–Untuk menuntaskan problem klasik pemasaran di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas merilis terobosan bertajuk Member Cuanki—akronim dari Membangun Jejaring dan Cara Berjualan Menggunakan Katalog Inyong.
Gagasan ini diresmikan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono berbarengan dengan peluncuran 33 Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) para peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) 2025, bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah, Kamis 3/7/2025).
Kepala Bidang UMKM Dinnakerkop UKM, Dr. Ani Witosari, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, pemasaran merupakan “titik lemah” banyak UMKM: produk dan kemasan sudah prima, legalitas terpenuhi, tetapi pasar belum terbuka lebar. Karena itu, dinas mengambil peran sebagai penghubung—menyalurkan produk yang telah lolos kurasi ke hotel bintang, restoran, dan gerai ritel.
Berbeda dari aplikasi konvensional, Katalog Inyong cukup diakses lewat tautan https://linktr.ee/umkmbms atau memindai barcode yang disebarkan hingga ke level kepala desa.
Sekali klik, pengguna langsung melihat etalase produk UMKM se‑Kabupaten Banyumas: dari kuliner kering dan basah sampai batik, sepatu, tas, dan kerajinan lain. Barcode yang sama juga menjadi pintu bagi pelaku UMKM lain untuk menitipkan produk unggulan mereka di galeri dinas.
“Begitu link dibuka atau barcode dipindai, seluruh produk terkurasi akan muncul,” terang Ani.
Ani berharap kehadiran Member Cuanki bukan sekadar memperluas jangkauan, tapi juga mendongkrak omzet dan, ujung‑ujungnya, kesejahteraan pelaku UMKM. “Ketika pemasaran kami bantu, omzet pun tumbuh dan taraf hidup ikut terangkat,” pungkasnya. (Prasetiyo)