Sekjen DPP PTRTU Adri Wahyu ( kiri ) , didampingi Ketua Umum DPP PTRTU Hidayatullah. (Foto: Sulis DS/EDUKATOR)
YOGYAKARTA, EDUKATOR — Perkumpulan Teknisi Refrigeran dan Tata Udara (PTRTU) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 di Asrama Haji Yogyakarta, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi bagi para teknisi pendingin udara di DIY untuk memperkuat kompetensi sekaligus mempertegas komitmen menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua Panitia Pemilihan Musda PTRTU DIY, Purwanto, menyampaikan bahwa Musda tahun ini tidak hanya menjadi forum pemilihan pengurus baru, tetapi juga sarana memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang tata udara.
“Kami berupaya mencetak SDM dan dealer-dealer baru yang terdidik. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk menjalin silaturahmi dengan berbagai organisasi profesi,” ujarnya.
Suasana Pemungutan Suara Pemilihan Ketua DPD PTRTU DIY. (Foto: Sulist DS/EDUKATOR).
Menurut Purwanto, jumlah anggota PTRTU DIY kini mencapai sekitar 250 teknisi, menjadikannya yang terbesar secara nasional. Ia menegaskan, ke depan organisasi akan rutin mengadakan pelatihan dan uji kompetensi untuk meningkatkan keahlian para teknisi.
“Kami ingin memperbanyak teknisi bersertifikat profesional serta menanamkan kesadaran lingkungan, seperti tidak membuang gas ozon ke udara,” jelasnya.
1600 Anggota
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PTRTU, Adri Wahyu, menjelaskan bahwa PTRTU berdiri sejak 2019 dan Musda diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. Hingga kini, terdapat sekitar 1.600 anggota dari 19 DPD di seluruh Indonesia, dengan DIY menjadi daerah dengan jumlah anggota terbanyak.
“Kami juga sedang memperluas jaringan ke wilayah Papua agar partisipasi semakin luas,” ungkapnya.
Peduli Isu Lingkungan
Adri menegaskan bahwa PTRTU berkomitmen menjadi organisasi profesi yang peduli terhadap isu lingkungan hidup. Salah satu implementasinya terlihat dalam standar uji kompetensi SKK, di mana para teknisi dilatih melakukan retrovit atau penggantian freon tanpa mencemari atmosfer.
“Teknisi wajib menjaga lingkungan. Musda ini menjadi ajang untuk memperkuat visi dan misi tersebut,” katanya.
Selain kampanye lingkungan, PTRTU juga aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah, industri, dan dunia pendidikan. “Kami bekerja sama dengan BLK dan Disnaker untuk melatih teknisi pemula agar siap terjun ke lapangan. Di sisi lain, kolaborasi dengan sekolah-sekolah SMK juga terus kami tingkatkan guna mendorong percepatan sertifikasi teknisi,” tutur Adri.
Ia menambahkan, regenerasi teknisi menjadi fokus penting karena profesi ini memiliki prospek kerja yang besar. “Melalui Musda, kami mendorong setiap DPD agar memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, terutama dalam proyek-proyek yang membutuhkan sistem pendingin seperti program MBG yang membutuhkan cold storage dan freezer,” jelasnya.
Adri menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa PTRTU akan terus berperan dalam pengembangan industri pendingin nasional yang kompeten, bersertifikat, dan berwawasan lingkungan. (Sulist DS)