PKBM Kartika Lakukan Studi Tiru ke PKBM SALAM Yogyakarta

Bagikan :

*Buka Peluang Kerja Sama

Foto bersama dengan pengurus Sanggar Anak Alam (SALAM). (Foto: Dok PKBM Kartika/EDUKATOR)

PURBALINGGA, EDUKATOR—Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kartika di Jalan Raya Pengadegan–Tegalpingen, Purbalingga, Minggu (29/11/2025) melakukan studi tiru ke PKBM Sanggar Anak Alam (SALAM) di Nitiprayan RT 04 Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan memperkuat praktik pendidikan berbasis komunitas yang relevan bagi masyarakat.

Ketua Rombongan PKBM Kartika, Jaryanti mengemukakan, studi tiru ini diikuti 15 tutor terdiri atas tujuh dari Paket B dan delapan dari Paket C, serta tiga penyelenggara. Mereka diterima pendiri SALAM Sri Wahyaningsih serta Kepala Sekolah SALAM, Yudhistira Aridayan.

Pameran karya dari SALAM. (Foto: Dok PKBM Kartika/EDUKATOR) 

Langkah Strategis
Jaryanti menjelaskan, PKBM Kartika yang befdiri tahun 2006, saat ini dipimpin Dr Jeffri Prayitno,  memiliki sekitar 250 warga belajar yang mengikuti program Paket A, B, C, kelas keterampilan, hingga pemberdayaan masyarakat. PKBM Kartika memandang penting untuk terus memperkaya referensi praktik baik pendidikan.

“Kunjungan ke SALAM menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas program learning community yang selama ini menjadi ciri PKBM Kartika,” ujarnya.

Selama ini, SALAM dikenal sebagai sekolah alam alternatif tempat anak-anak bereksplorasi dan bereksperimen dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, rombongan dari PKBM Kartika mengamati aktivitas belajar yang meliputi berkebun, seni dan budaya, riset sosial lingkungan, hingga simulasi Pasar Senin Legi.

“Pendekatan kami mendorong anak belajar dari pengalaman, bukan hafalan,” ujar Kepala PKBM SALAM, Yudhistira Aridayan.Pemaparan dan diskusi dengan SALAM.(Foto: Dok PKBM Kartika/EDUKATOR) 

Dalam sesi dialog, para tutor PKBM Kartika aktif berdiskusi mengenai penerapan prinsip SALAM, seperti peran keluarga dalam pembelajaran, penguatan kemandirian warga belajar, serta pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan kecakapan hidup.

Daur Belajar
Untuk mewujudkan hal itu, PKBM SALAM menerapkan konsep “Daur Belajar”. Yakni  mulai dari perencanaan, riset mandiri, hingga presentasi kreatif, yang kesemuanya itu  dinilai sesuai dengan karakter PKBM.

Dalam kesempatan itu, rombongan  PKBM Kartika juga berkesempatan untuk mengikuti aktivitas belajar warga SALAM, sehingga para tutor dapat mengamati secara langsung proses pendampingan yang dilakukan fasilitator.

Para peserta studi tiru menilai pengalaman tersebut memberikan inspirasi baru untuk diterapkan di PKBM Kartika.

Peluang Kerja Sama
Di akhir kunjungan, kedua lembaga menyampaikan harapan agar pertemuan ini tidak berhenti pada observasi semata, melainkan berkembang menjadi kerja sama yang meliputi pelatihan bersama, pertukaran narasumber, serta program kolaboratif berbasis komunitas.

Kunjungan ini juga membuka peluang kerja sama dalam menghadirkan pembelajaran berbasis budaya lokal dan lingkungan, ruang kreativitas, serta penguatan literasi dan karakter. “Kami berharap bisa menghadirkan program-program baru yang semakin dekat dengan kebutuhan masyarakat,” kata Jaryanti.

Melalui studi tiru ini, PKBM Kartika meneguhkan komitmennya sebagai pusat pembelajaran sepanjang hayat bagi seluruh kelompok usia, dengan pendekatan kreatif, inklusif, dan partisipatif. (Rokhmat/Prs)

BERITA TERKINI

lin5
10 Finalis Tampil pada Lomba Inovasi Nasional Teknologi Pertanian 2025
insght3
Waspada ! Scam Digital Semakin Canggih
trans2
Trans Banyumas Buka Rute Baru, Mulai 1 Januari 2026
sepatu6
Sepatu Baru, Harapan Baru Anak-anak Penyintas HIV/AIDS di Purbalingga
buku1
Membaca Ulang Gagasan Sosial-Demokrasi, Warisan Imam Yudotomo