*Hasil Riset Dosen Harus Berdampak pada Masyarakat
Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq mengunjungi salah satu stand inovasi karya dosen
PURWOKERTO, EDUKATOR – Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof Akhmad Sodiq membuka Eksibisi SINAR (Soedirman Inovasi Nyalakan Asa Rakyat) di Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman, Rabu (3/12/2025). Pameran ini menjadi puncak kampanye Resona Saintek: Unsoed Berdampak, Desa Bergerak yang menampilkan 10 inovasi unggulan dosen di bidang pangan dan kesehatan.
Rektor menegaskan bahwa hasil riset para dosen Unsoed tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah di jurnal nasional maupun internasional, tetapi juga harus berdampak langsung bagi masyarakat.
“Hasil riset para dosen bukan hanya terpublikasi di jurnal-jurnal nasional maupun internasional bereputasi saja, tapi juga harus diarahkan untuk pengabdian masyarakat yang berujung pada pengentasan kemiskinan dan mendukung ketahanan pangan,” ujarnya kepada wartawan jusai membuka eksibisi SINAR.
Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq yang didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas, Prof Waluyo Handoko bersama para wartawan
Rektor juga mengemukakan, hasil riset yang belum bernilai ekonomi tetapi punya nilai tambah, diarahkan untuk pengabdian masyarakat.
Mengangkat tema “Mengukir Jejak Sains untuk Ketahanan Pangan”, Eksibisi SINAR menjadi ajang diseminasi inovasi hasil hibah Resona Saintek. Hibah nasional ini hanya diberikan kepada 11 perguruan tinggi di Indonesia, dan Unsoed menjadi salah satu penerimanya.
“Melalui ekspo ini, saya berharap, Unsoed berdampak mampu menggerakkan desa dan usaha masyarakat di pedesaan,” kata Prof Sodiq.
Ia menambahkan, Unsoed memiliki amanah untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul serta pengembangan teknologi yang bernilai ekonomi dan sosial. Hal ini sejalan dengan visi Unsoed “Diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal” pada tahun 2034.
Rektor beserta wakil rektor dan Tim Kampanye Resona Saintek.
Ajang Pamer Penguatan Ketahanan Pangan
Dalam eksibisi ini ditampilkan pameran poster dan produk inovasi, talkshow, workshop, serta pengumuman kompetisi video ketahanan pangan.
Ada 10 inovasi unggulan dosen di bidang pangan dan kesehatan yang doitampilkan pada eksibisi ini.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pamer bagi para akademisi, peneliti, dan inovator Unsoed yang berorientasi pada penguatan ketahanan pangan nasional.
Didukung sepenuhnya oleh Program Semesta Resona Saintek dari Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; eksibisi ini merupakan bukti nyata komitmen Unsoed sebagai kampus yang berdampak.
400 Lebih Mahasiswa
Sebanyak 400 lebih mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) hadir pada eksibisi ini, untuk belajar langsung dari para inovator dan melihat peluang riset maupun kewirausahaan berbasis sains pangan.
Ketua Program Kampanye Resona Unsoed, Dr Dian Bestari Santi Rahayu menegaskan komitmen Unsoed untuk membumikan ilmu pengetahuan. “Melalui Kampanye Unsoed Berdampak, Desa Bergerak, kami menghadirkan teknologi tepat guna yang menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Untuk Talkshow menghadirkan dua narasumber. Yakni Dr E. Yanuar Eko Restianto (Dosen FEB Unsoed) dengan topik “Agripreneur Muda: Bisnis Pangan di Era 5.0”.
Kemudian Muzakki Lazuardy, petani milenial dari Okazakki Farm Desa Karangnangka, Kecamatan Mrebet, Purbalingga yang mengusung gagasan profesi petani sebagai karir berkelanjutan masa depan.
Muzakki, petani milenial yang juga mahasiswa S2 Agronomi Fakultas Pertanian Unsoed saat paparan di hadapan para mahasiswa KKN yang hadir pada Eksibisi SINAR
Kiprah Muzakki dapat disimak di link https://edukator.id/berita/muzakki-mahasiswa-s2-agronomi-unsoed-yang-sukses-kembangkan-okazakki-farm
Pembuatan Keju dan Susu
Tidak hanya kajian teoritis, ada pula workshop pembuatan keju dan susu dipandu Dr Hermawan Setyo Widodo (Dosen Fapet Unsoed), yang memberikan pengalaman langsung kepada peserta untuk mengembangkan usaha produk olahan ternak.
Para mahasiswa KKN antusias mengikuti workshop pembiuayan keju dan susu
Ajang ini juga mengumumkan pemenang Kompetisi Video Ketahanan Pangan yang diikuti 105 mahasiswa dari berbagai program studi.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas, Prof Waluyo Handoko, menyampaikan apresiasi atas capaian kampanye Resona Saintek. Ia berharap gerakan ini terus menginspirasi kemandirian pangan nasional. “Kampanye ini menjadi gerakan bersama untuk menyalakan asa rakyat menuju Indonesia berdaulat pangan,” katanya. (Prasetiyo)