*Mahasiswa Disiapkan Jadi Tenaga Profesional Global
Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq dan Direktur PT Yonata Dewi Sejahtera, Dewi Ariantini Yudhasarifoto bersama jajaran dosen Unsoed
PURWOKERTO, EDUKATOR--Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menjalin kerja sama strategis dengan PT Yonata Dewi Sejahtera untuk membuka peluang internship ke Jepang di bidang teknik sipil, elektro, transportasi, hingga infrastruktur. Audiensi awal kerja sama berlangsung pada Kamis (21/8/2025) di Purwokerto.
Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU., ASEAN Eng menyampaikan, program ini merupakan langkah nyata kampus dalam meningkatkan daya saing global lulusannya. “Mahasiswa Unsoed tidak hanya disiapkan sebagai sarjana, tetapi juga sebagai tenaga profesional yang mampu bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.
Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq dan Direktur PT Yonata Dewi Sejahtera, Dewi Ariantini Yudhasarifoto bersama jajaran dosen Unsoed
Menurut Rektor, program ini akan melibatkan sejumlah fakultas yang relevan, seperti Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Fakultas Pertanian. “Kesempatan internship di Jepang akan membuka cakrawala baru, menghasilkan karya ilmiah sekaligus memberikan pengalaman kerja nyata,” tambahnya.
Direktur PT Yonata Dewi Sejahtera, Dewi Ariantini Yudhasari, menegaskan pentingnya pendampingan yang matang. Selama ini banyak pekerja migran Indonesia berangkat melalui lembaga pelatihan kerja tanpa bekal bahasa dan kemampuan teknis yang memadai.Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq (kanan) dan Direktur PT Yonata Dewi Sejahtera, Dewi Ariantini Yudhasari.
“Melalui kerja sama ini, Unsoed ingin memastikan mahasiswa mendapatkan pembekalan lengkap sehingga keberangkatan mereka benar-benar membawa manfaat,” jelasnya.
Program internship akan dilaksanakan di beberapa kota besar Jepang, termasuk Kyoto, Nagoya, dan Tokyo. Sebelum berangkat, mahasiswa akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan teknis selama enam bulan di Indonesia, dilanjutkan dengan masa internship di Jepang selama 6 bulan hingga 1 tahun.
Laboratorium di Fakultas Teknik
Selain itu, Unsoed berencana mendirikan laboratorium di Fakultas Teknik sebagai pusat pelatihan sekaligus riset pendukung. Laboratorium ini akan menjadi wadah mahasiswa mengasah keterampilan sebelum terjun langsung di lapangan internasional.
Para peserta program juga diarahkan untuk melanjutkan studi atau bekerja kembali ke Jepang dengan bekal sertifikasi dan pengalaman internasional. Dengan pola ini, Unsoed menargetkan mahasiswanya mampu berkontribusi pada pembangunan sekaligus menjaga nama baik bangsa.
Lebih lanjut dijelaskan, pembekalan awal akan difokuskan pada peningkatan kemampuan bahasa Jepang, karena internship mensyaratkan kecakapan komunikasi yang baik. “Bahasa adalah kunci utama. Jika mahasiswa menguasai bahasa Jepang, mereka akan lebih mudah beradaptasi dan menunjukkan kualitas dirinya,” terang Rektor.
Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen Unsoed mendukung pemulihan harga diri pekerja migran Indonesia melalui jalur pendidikan tinggi. Dengan berbasis ilmu pengetahuan dan kompetensi, Unsoed optimis para mahasiswa mampu menjadi duta bangsa di kancah internasional. (Prasetiyo)