PURWOKERTO, EDUKATOR–Jangan sepelakan tulang ayam yang berserakan di sekitar kita. Barang tidak berharga itu, ternyata bisa dimanfaatkan untuk melindungi tubuh dari paparan karbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya.
Empat mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (Fikes Unsoed) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), berhasil mengembangkan masker nano adsorben dari limbah tulang ayam.
Keempat mahasiswa tersebut, Aliefah Fadhilatun Istihana, mahasiswi Program Studi Sarjana Farmasi (S1) Unsoed angkatan 2022 sebaga ketua tim. Sedangkan tiga anggotanya terdiri Dimas Dwi Nugroho (Farmasi, 2022), Novi Dian Saputri (Farmasi, 2022) dan Rafi Ashza Sejati (Kesehatan Masyarakat, 2022).
“Kami dibimbing dosen pembimbing dari Farmasi Unsoed Dr. nat. techn. Hendri Wasito, M. Sc,” ujar Aliefah Fadhilatun Istihana kepada EDUKATOR, di kampus Unsoed Purwokerto, Senin (15/7/2024) sore.Proses persiapan bahan baku, yakni tulang ayam kering ditumbuk menjadi serbuk. (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)
TIM PKM ini lolos seleksi atas proposal yang diajukan ke Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Kemendikbudristek tahun 2024, sehingga berhak mendapatkan pendanaan Rp 7.100.000,- untuk melakukan penelitian. Penelitian dilakukan selama waktu tiga bulan, Mei hingga Juli 2024 ini.Proses pengolahan serbuk tulang menjadi karbon aktif dengan cara diabukan menggunakan alat bernama furnace (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)
Aliefah bersama timnya merasa tertantang untuk mengembangkan masker nano adsorben dari limbah tulang ayam. Itu karena, tingginya penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia yang mengakibatkan peningkatan paparan karbon monoksida. Jika gas itu terhirup dan terakumulasi dalam tubuh dengan jumlah yang banyak dapat menyebabkan keracunan.
Dijelaskan, Adsorben adalah material yang memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi, atau menyerap dan menahan zat-zat lain pada permukaannya. Pada riset ini partikel dibuat dengan ukuran nano meter sehingga disebut dengan nama nano adsorben.Karbon aktif yang selanjutnya diuji sebagai adsorben untuk karbon monoksida (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)
Dalam penelitiannya ini, Aliefah beserta tim berinovasi dengan memanfaatkan tulang ayam sebagai nano adsorben yang diolah menjadi mask filter untuk diselipkan pada masker kain.
“Adsorben dalam penelitian ini adalah material hasil pengolahan dari limbah tulang ayam, yang nantinya dibuat menjadi mask filter. Mask filter ini yang diselipkan pada masker sela antara masker kain yang akan menambah proteksi dari karbon monoksida, bahkan lebih efektif dibanding masker konvensional yang memiliki klaim 5 layer,” ujarnya.Adsorben yang telah dimasukkan pada coffe filter kemudian diselipkan pada masker. (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)Proses pengukuran emisi knalpot karbon monoksida pada kendaraan bermotor yang dihalangi dengan masker berlapiskan adsorben menggunakan CO detektor. (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)
Perlindungan Ekstra
Menurut Aliefah, perlindungan ekstra terhadap tubuh sangat penting. “Dan siapa yang menyangka bahwa tulang ayam yang selama ini limbahnya sangat melimpah ternyata memiliki potensi kebermanfaatan,” ujar Aliefah.
Karbon aktif dari tulang ayam, lanjutnya, mampu menjadi adsorben yang akan menyerap karbon monoksida dari kendaraan bermotor, asap pabrik, dan hasil pembakaran tidak sempurna.
“Ketika diaplikasikan dalam sebuah masker, karbon aktif dari tulang ayam ini dapat melindungi tubuh dari paparan karbon monoksida yang sangat berbahaya,” ujarnya.
Proses yang dilalui dalam penelitian ini dimulai dari persiapan bahan, pembuatan dan aktivasi karbon, karakterisasi karbon aktif menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope/Mikroskop Elektron Pindai) dan FTIR (Fourier Transform Infrared).
Kemudian menyiapkan mask filter dan uji penyerapan karbon monoksida.
“Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memunculkan inovasi-inovasi baru yang belum banyak diketahui, dan lebih lanjut dapat menjadi potensi kebermanfaatan bagi masyarakat secara luas,” ujar Aliefah. Foto produk. Produk masker nano adsorben dari limbah tulang ayam ini belum dikomersilkan. (Foto: Dok Tim PKM Unsoed/EDUKATOR)
Aliefah mengakui, untuk produk masker nano adsorben dari limbah tulang ayam ini memang belum dikomersialkan. Pasalnya, penelitian ini sebagai tahap awal untuk menguji dan meneliti mengenai efektivitasnya. (Prasetiyo)