PURWOKERTO, EDUKATOR–Untuk membekali guru dan siswa SMK Negeri 2 Purwokerto dalam mengelola pembelajaran Dalam Jaringan (Daring), Tim Dosen Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar pelatihan “Penggunaan Aplikasi Trello untuk Proses Pembelajaran Daring”. Kegiatan berlangsung di sekolah setempat, Selasa (20/9/2022).
Tim pelatih dari Program Studi Teknik Informatika FT Unsoed dalam kegiatan pengabdian masyarakat itu, terdiri Dr Nurul Hidayat, S.Pt, M.Kom, Ipung Permadi, S.Si., M.Cs, Dr. Lasmedi Afuan, S.T., M.Cs dan seorang mahasiswa, Aditya.
Ketua panitia pelaksana kegiatan Dr Nurul Hidayat, S.Pt, M.Kom mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa dalam proses pembelajaran daring siswa seringkali mengalami terlewatnya deadline (tenggat waktu) tugas yang diberikan oleh guru. “Sulitnya memantau progress project tugas yang sedang dikerjakan siswa, membuat para guru harus sering berkoordinasi dengan siswa satu persatu. Karena itu, diperlukan sebuah media untuk mengontrol dan memudahkan pengelolaan tugas itu. Nah, untuk itulah, kami menggelar pelatihan penggunaan aplikasi Trello untuk proses pembelajaran daring,” ujar Nurul Hidayat.
Dijelaskan, aplikasi Trello merupakan solusi yang tepat untuk memantau tugas atau proyek yang sedang dikerjakan secara bersamaan. Trello memungkinkan para guru untuk mengetahui progress tugas yang dilakukan siswanya dan siswa juga akan mengetahui deadline tugas yang telah diberikan.
Kelebihan aplikasi Trello, menurut Nurul Hidayat, dapat memanaj kegiatan secara terstruktur, terorganisir dan kolaboratif. “Trello digunakan dalam proses belajar yang melibatkan guru dan siswa. Para siswa akan melakukan sebuah diskusi secara berkelompok guna menyelesaikan suatu persoalan. Dan aplikasi Trello memungkinkan para penggunanya untuk membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan (to do list) dengan checklist atau menggunakan mode activity,” jelas Nurul Hidayat yang akrab disapa Doktor Enha.
Trello, lanjut Nurul Hidayat, bisa disebut juga sebagai papan tulis yang dipenuhi dengan catatan kecil. Setiap catatan kecil tersebut tertulis tugas apa saja yang harus dikerjakan dan ditujukan untuk siapa tugas tersebut. Uniknya, semua orang yang berkolaborasi dalam aplikasi tersebut dapat mengetahui sejauh mana kemajuannya.
Nurul Hidayat menjelaskan, fitur pada aplikasi Trello sangat membantu para guru maupun siswa untuk menyelesaikan proyek tugas. Di dalamnya ada fitur board yang menjadi penanda bahwa suatu proyek sedang dikerjakan ataupun fitur list sebagai tahapan kerja.
“Selain itu ada fitur card yang bisa digunakan para guru maupun siswa untuk memberikan komentar atau menambahkan deskripsi tugas dan menyisipkan lampiran. Trello dapat terintegrasi dengan Google Calender, Evernote, atau Slack sehingga memudahkan untuk informasi deadline tugas tersebut,” jelasnya.
Nurul Hidayat berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan evaluasi siswa di tengah situasi pembelajaran selama masa pandemi.
Melalui pelatihan ini pula diharapkan menjadi salah satu cara penyelesaian permasalahan pembelajaran terutama dalam pemberian tugas project kelompok.
Salah satu guru SMK N 2 Purwokerto, Tuduh Sulistowo, S.Kom. merasakan manfaat dari pelatihan ini.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para guru maupun siswa. Apalagi penggunaan Trello ini sangat fleksibel. Trello bisa digunakan di komputer maupun ponsel. Selain itu, progress tugas yang diberikan kepada siswa lebih mudah terpantau dan membantu untuk mereview tugas dengan cepat,” ujarnya. (*/prs)