Valen Sima Dwi Helena, akrab dipanggil Helena. (Foto: Dok pribadi/EDUKATOR)
WONOSOBO, EDUKATOR–Nama lengkapnya Valen Sima Dwi Helena. Kesehariannya, gadis kelahiran Wonosobo, 26 Mei 2009 ini, biasa dipanggil Helena. Saat ini, Helena duduk di Kelas XH SMA Negeri 1 Wonosobo, Jawa-Tengah.
Pada bulan November ini, Helena meraih dua medali emas Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sebelumnya, akhir Oktober lalu, Helena juga meraih 2 prestasi membanggakan, yang mampu mengangkat nama baik sekolah di kancah nasional. Yakni juara 1 mata pelajaran Ekonomi tingkat SMA pada lomba APJ 2025 (Ajang Pelajar Juara) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Quantum Education Competition. Sekaligus, pada event yang sama, Helena meraih juara 1 untuk mata pelajaran Sosiologi.

Untuk mengikuti lomba itu, Helena mengaku dibimbing guru mata pelajaran Ekonomi dan Sosiologi SMAN 1 Wonosobo. Ia juga gigih belajar dan mencari berbagai informasi di internet. Hingga akhirnya menjadi yang terbaik pada dua mata pelajaran sekaligus: Ekonomi dan Sosiologi pada event bergengsi tersebut.
“Saya hanya berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan sisanya kepada Tuhan,” ujar Helena saat ditemui di rumahnya di Wonosobo, Kamis (27/11/2025).
Puteri kedua dari 2 bersaudara pasangan Agustinus Andoyo Sulyantoro, S.Pd (SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga/sastrawan), dan Sri Riyanti (pengusaha kuliner ayam goreng) ini, memang dikenal berprestasi sejak kecil. Berbagai lomba sudah sering ia ikuti sejak kecil, diantaranya deklamasi, modelling, melukis, vokal hingga fashion show.
Helena juga sempat tampil di program Kick Andy Metro TV saat masih TK di Bee-Stars Wonosobo bersama teman-temannya.
Titik Balik Saat di SMPN 1 Wonosobo
“Dulu saya belum pernah juara,” kenangnya. Namun titik balik terjadi saat duduk di bangku SMP Negeri 1 Wonosobo (2023–2025), Helena mulai meraih berbagai penghargaan, 2 medali perak bidang IPS.
Prestasi itu berlanjut pada raihan dua emas OSN tingkat nasional tahun 2025 ini, saat Helena baru duduk di Kelas X SMAN 1 Wonosobo.
Kini Helena sedang mempersiapkan diri mengikuti kompetisi OSN berikutnya dan ajang penelitian internasional. Ia mengakui bahwa seluruh prosesnya pernah jatuh bangun, tetapi justru di situlah ia belajar bertahan. “Saya orangnya pantang menyerah,: ujarnya.
Selain berprestasi akademik, Helena juga aktif dalam kegiatan pemuda di GKJ Bendungan, Selomerto, Wonosobo. Ia juga gemar naik gunung, travelling, riset, dan mencicipi kuliner khas berbagai daerah.
Ditanya cita-citanya, Helena menyebut dua profesi: dokter dan pendeta.
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Helena kini terus berproses dengan penuh semangat, disiplin, tekun belajar dan dilandasi doa. (Prasetiyo)