*Rasanya “Nylekamin” dan Bikin Nagih

BANYUMAS, EDUKATOR — Aroma rempah dan asap kayu bakar langsung menyambut setiap pengunjung yang datang ke Warung Enthok Nini Kenter. Terletak di tepi jalan raya Purwokerto–Ajibarang, tepatnya di kawasan Ban Gede, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, warung ini menjadi oase kuliner baru bagi para penikmat masakan tradisional.
Warung ini bukan sekadar tempat makan, tetapi juga cerminan dari upaya adaptasi kuliner lintas daerah. Warung Enthok Nini Kenter merupakan hasil inspirasi dari Warung Enthok Ibu Siti yang sudah terkenal di Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah.
Kedua pemiliknya, Nisa Roiyasa dan Robbi Sofwan Amin, ingin menghadirkan rasa khas Wonosobo ke Banyumas dengan sentuhan lokal yang tetap menjaga keaslian cita rasa.
Opor enthok Nini Kenter, rasanya nikmat dan mantap
“Banyumas ini punya potensi besar, ada enthok dan juga basur. Selama ini baru dikenal rica-rica basur, tapi belum ada olahan enthok khas sini. Kami ingin memperkenalkan dan menggerakkan ekonomi desa lewat enthok,” tutur Nisa Roiyasa ketika ditemui EDUKATOR di warungnya, Sabtu (25/10/2025).
Selain mengangkat potensi kuliner, kehadiran warung ini juga memiliki misi sosial. Nisa dan Robbi berharap, warga pedesaan di sekitar Cilongok bisa mulai memelihara enthok di pekarangan rumahnya. Dengan begitu, selain memperkuat ketahanan pangan, masyarakat juga memperoleh tambahan penghasilan.
Juru masak handal, mengolah enthok menjadi opor yang enak rasanya.
Dikenal sebagai unggas yang kaya protein dan antioksidan, enthok diolah di warung ini menjadi sajian yang sederhana namun menggugah selera. Opor enthok racikan Nini Kenter memiliki kuah encer, gurih, dan ringan karena tidak terlalu banyak santan.
Disajikan bersama daun singkong rebus dan sambal ijo, perpaduan rasa pedas, gurih, dan lembut daging enthok menghadirkan pengalaman kuliner yang khas.
Suasana dapur Warung Makan Nini Kenter, serba tradisional.
Kayu Bakar dan Bumbu Rempah Alami
Menariknya, seluruh proses memasak masih dilakukan secara tradisional, menggunakan kayu bakar dan bumbu rempah alami. Bahkan, juru masak khusus dari Wonosobo didatangkan untuk menjaga cita rasa autentik. Tak heran, banyak pelanggan yang langsung jatuh hati sejak pertama mencicipi.
Beberapa pelanggan bahkan mengaku senang karena kini tak perlu jauh-jauh ke Wonosobo untuk menikmati menu ini.
Pelanggan warung makan Nini Kenter
“Dulu kalau lewat Wonosobo pasti mampir makan enthok. Sekarang rasanya sama persis di sini,” kata Bangkit Ari Sasongko, salah satu pelanggan setia.
Berdua menikmati opor enthok khas Wonosobo yang enak rasanya.
Ia bahkan pernah mengadakan acara tasyakuran keberangkatan umroh bersama teman-temannya di warung ini.
Asyiknya rame-rame menikmati opor enthok Nini Kenter
Warung Enthok Nini Kenter hanya menyajikan satu menu spesial — olahan enthok — dengan tiga pilihan porsi. Ukuran besar dibanderol Rp35.000, sedang Rp30.000, dan kecil Rp25.000, lengkap dengan nasi, lalapan daun singkong, dan sambal ijo.
Meski sederhana, warung ini telah menjadi magnet bagi warga sekitar dan para pelintas jalan. Mulai dari sopir truk ekspedisi hingga juragan kayu di wilayah Cilongok sering mampir untuk menikmati hidangan yang menggugah selera.
Robbi Sofwan Amin, paling kenan, pemilik Warung Makan Nini Kenter .
Warung Enthok Nini Kenter bukan hanya menyajikan makanan, tetapi juga menghadirkan kisah tentang pelestarian tradisi, pemberdayaan desa, dan cita rasa khas yang menjembatani Wonosobo dan Banyumas.
Di setiap suapan opor enthoknya, terselip kehangatan dapur desa dan semangat untuk membangkitkan ekonomi lokal.
Yuk…..buruan ke Warung Makan Nini Kenter, nikmati enaknya Opor Enthok yang “nylekamin” dan “mbleketaket”. (Prasetiyo)