BANJARNEGARA, EDUKATOR – Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan tanggapan akademik masyarakat kampus atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se–Indonesia (ICMI) Banjarnegara Dr. Mukhlish, M.Si. pada acara Studium Generale dan Pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam – Tanbihul Ghofilin (STAI Tangho) Banjarnegara, Kamis (14/11/2024).Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se–Indonesia (ICMI) Banjarnegara Dr. Mukhlish, M.Si.
Mengusung tema “Peran Ekonomi Syariah dalam Penanggulangan Kemiskinan, Stunting, Pengentasan ODF di Banjarnegara”, kegiatan dihadiri oleh seluruh Civitas Akademika STAI Tanbihul Ghofilin. Diantaranya in Ketua STAI Tanbihul Ghofilin Dwi Kuswianto, S.Pd., M.Pd., Wakil Ketua Cinanthya Yuwono, M.H. Cinanthya Yuwono, M.H., Ketua KPM Drs. Budiyono, M.M., dan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Umi Labibah, M.Pd., Fatih Atsaris Sujud, M.E. Hadir pula KH. Mabrur sebagai salah satu pimpinan Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin.
Selanjutnya, Mukhlish mengungkapkan bahwa dengan berbekal kompetensi keilmuan yang dimiliki, kegiatan KPM merupakan aktualisasi dari tanggungjawab dan kepedulian sosial warga kampus kepada masyarakat luas, yang meliputi usaha-usaha nyata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perluasan wawasan dan pengetahuan, serta peningkatan keterampilan hidup.
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, harus terus dipacu produktivitas, kualitas, dan relevansinya, sehingga memiliki daya saing yang tinggi, sekaligus tetap berpijak kuat pada upaya peningkatan martabat manusia,” kata Mukhlis.
Menurut Mukhlish, pengabdian kepada masyarakat pada dasarnya merupakan tanggung jawab sosial komunitas akademik institusi pendidikan tinggi untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi ataupun dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa berkesempatan untuk memaksimalkan perannya dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai secara kontekstual. Pada saat yang sama, mereka dapat menumbuhkembangkan kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan,” imbuh Mukhlis.
Untuk itulah, ICMI Banjarnegara terus melakukan kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi di dalam upaya pengabdian masyarakat terutama melalui program unggulan ICMI yakni Desa Cendekia. Sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, terutama masyarakat desa, sekaligus turut membekasli mahasiswa sendiri agar mereka mampu menghadapi dan menjalani perubahan-perubahan menuju perbaikan dan kemajuan hidup sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang dihidupi.
Sejumlah kampus yakni Politeknik Banjarnegara, STITI Tunas Bangsa, STAI Tanbihul Ghofilin, dan STIE Tunas Bangsa siap mendukung program Desa Cendekia yang digagas oleh ICMI.(Muji Pras)