PURWOKERTO, EDUKATOR—Kres Dahana, MP dari Program Studi Magister Penyuluhan Pertanian angkatan 2021 dinobatkan sebagai lulusan terbaik Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada wisuda Doktor ke-21, Pascasarjana ke-82, Profesi ke-65, Sarjana Ke-150, dan Diploma Tiga ke-129 Unsoed, di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Purwokerto.
Pria asal Kembaran Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen ini, meraih Indek Prestasi 3,98 atau lulus dengan pujian (Cumlaude), dengan judul tesis: Model Pemberdayaan Desa Wisata Cikakak Berbasis Integrated Marketing Communication (IMC).
Kres Dahana, PNS di Pemerintah Kabupaten Kebumen ini, dalam mengerjakan tesisnya dibimbing oleh dua dosen senior, yakni Prof. Dr. Adhi Iman Sulaiman, S.IP., M.Si dan Dr. Lilik Kartika Sari, S.Pi., M.Si. Sedangkan penguji tesis, Dr. Edi Santoso, S.Sos., M.Si dan Dr. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada pembimbing dan penguji serta berbagai pihak atas capaian ini,” ujar Kres Dahana.
Sementara itu pada wisuda periode September ini, berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, Selasa (12/9/2023) untuk Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Kedokteran.
Pada hari kedua, Rabu (13/9/2023) untuk Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan.
Total jumlah wisudawan 2.221 orang, terdiri dari 14 doktor, 136 magister, 110 dengan sebutan profesional, 1.741 sarjana, dan 220 ahli madya. Dari sejumlah itu, 1.236 orang diantaranya dinyatakan lulus dengan pujian atau cumlaude.
Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc., Agr., IPU saat memberikan sambutan wisuda mengatakan, salah satu yang tidak berubah adalah perubahan, sebagaimana yang pasti adalah ketidakpastian. Realitas kehidupan begitu penuh dinamika, yang terkadang sangat cair, dan tidak selalu mudah untuk ditebak. Hal tersebut menjadikan tantangan tersendiri.
“Kita bisa melihatnya sebagai sebuah hambatan, ancaman bahkan gangguan. Namun, kita juga sangat boleh untuk memaknainya sebagai peluang dan kesempatan. Peluang untuk belajar, bagaimana kita bertahan dalam kerasnya kehidupan. Sebagaimana ini menjadi sebuah kesempatan, bagaimana kita bertumbuh, berkembang, dan pada akhirnya menjadi bagian dari pemenang kehidupan,” pesan Rektor Akhmad Sodiq.
Kepada para wisudawan/wisudawati, rektor berpesan tiga hal. Pertama, agar memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimiliki, namun senantiasa disertai sikap berserah diri kepada Zat yang Maha Tinggi. Kedua, menjaga dan mengedepankan nilai serta norma, yang memantaskan diri saat berada di masyarakat maupun di dunia kerja. Ketiga, mengembangkan potensi yang dimiliki sekaligus peka dan sigap dalam beradaptasi dengan ragam situasi.(Prasetiyo)
