Oleh: Lisa Dyah Mulati, S.pd
Guru SD Negeri 1 Karangnanas
Kecamatan Sokaraja
Kabupaten Banyumas
PEMBElAJARAN Matematika pada tingkat Sekolah Dasar (SD) membutuhkan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan agar siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep dasar. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran, seperti permainan Congklak. Permainan congklak ini penulis gunakan sebagai media pembelajaran Matematika di Kelas 2 SD Negeri 1 Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
Media pembelajaran adalah segala bentuk sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi, konsep, atau materi pembelajaran kepada peserta didik. Media ini dapat berupa alat bantu, gambar, audio, video, maupun permainan yang dapat mendukung proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. (Turisman , 2019).
Menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar).
Pembelajaran Matematika pada tingkat SD memerlukan pendekatan yang menarik agar siswa tidak merasa canggung atau takut terhadap mata pelajaran tersebut. Di SD Negeri 1 Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, guru Matematika telah mencoba mengintegrasikan berbagai jenis media pembelajaran, termasuk permainan Congklak, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar berhitung pada siswa kelas II.
Media pembelajaran memiliki peran penting dalam mempermudah siswa memahami materi pembelajaran. Dengan menggunakan media, konsep-konsep Matematika dapat dijelaskan secara visual dan konkret, membuat pembelajaran lebih nyata dan mudah dicerna oleh siswa. Permainan Congklak, sebagai salah satu media pembelajaran, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berhitung dengan cara yang menyenangkan.
Berikut adalah langkah-langkah dan cara menggunakan permainan Congklak sebagai media peningkatan hasil belajar berhitung pada siswa kelas II SD:
Pengenalan Aturan Permainan Congklak:Guru dapat memulai dengan memberikan pengenalan aturan permainan Congklak kepada siswa. Dengan cara ini, siswa akan lebih mudah memahami langkah-langkah yang harus diikuti selama permainan.
Penjelasan Hubungan dengan Berhitung:Guru kemudian menjelaskan hubungan antara aturan permainan Congklak dengan konsep berhitung. Misalnya, setiap biji yang dimasukkan ke dalam lubang dapat diasosiasikan dengan suatu angka atau operasi matematika tertentu.
Penerapan Berhitung dalam Permainan:Selama permainan, siswa diminta untuk menerapkan konsep berhitung sesuai dengan aturan permainan Congklak. Misalnya, mereka dapat menjumlahkan jumlah biji di setiap lubang atau mengalikan jumlah biji dengan angka tertentu.
Diskusi dan Evaluasi:Setelah permainan selesai, guru dapat melakukan diskusi bersama siswa tentang pengalaman mereka. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan berhitung tambahan untuk memastikan pemahaman siswa.
Contoh-contoh berhitung yang dapat diaplikasikan dalam permainan Congklak antara lain:
Penjumlahan:Jika seorang siswa memiliki 3 biji di satu lubang dan 2 biji di lubang lain, siswa tersebut harus menjumlahkan 3 dan 2 untuk mengetahui jumlah biji secara keseluruhan.
Perkalian:Guru dapat memberikan instruksi untuk mengalikan jumlah biji di satu lubang dengan suatu angka tertentu, sehingga siswa dapat melibatkan konsep perkalian dalam permainan.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan Congklak sebagai media pembelajaran dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan hasil belajar berhitung pada siswa kelas II SD. Dengan cara yang menyenangkan, siswa tidak hanya belajar konsep Matematika, tetapi juga mengembangkan keterampilan berhitung mereka..(*)