PURWOKERTO, EDUKATOR–Merayakan HUT ke 17, Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) “dr Bumi” Fakultas Teknik Unsoed menggelar “Peta Bumi” 2023 atau Perayaan Tahunan . Kegiatan berlangsung seminggu (5-11/8/2023). Kegiatan ini mengusung tema “Enhancing The Capability Of Future Geoscientists In Optimizing Natural Resources Potential”.
“Dengan mengusung tema tersebut, diharapkan menjadi wadah untuk menyalurkan pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam berkelanjutan melalui ilmu kebumian,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unsoed Assoc. Prof. Dr. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom.
Adapun berbagai kegiatan yang digelar selama Peta Bumi 23, terdiri pembukaan di FT Unsoed, Geology Open Challenge (GOC), Aksa Karsa, Lomba Cerdas Cermat Kebumian (LCCK), Harsa Abhipraya dan penutup.
Menurut Nurul Hidayat yang akrab dipanggil Doktor Enha, rangkaian acara Peta Bumi 2023 ditujukan kepada mahasiswa Geologi dan Teknik Geologi seluruh Indonesia, civitas academica Unsoed, pelajar tingkat menengah atas, serta masyarakat umum.
Dijelaskan, untuk acara Geology Open Challenge (GOC) diikuti 7 tim, yakni dari Unsoed, IST Akprind, Universitas Indonesia, 2 Tim dari UGM, dan 2 Tim dari UPN Veteran Yogyakarta. GOC berlangsung di Desa Darmakradenan dan Tiparkidul, keduanya di wilayah Kecamatan Ajibarang, dan Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar, semuanya di wilayah Kabupaten Banyumas.
Pemenang
Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, yang terdiri Dr. Ir. Eko Bayu Purwasatriya, S.T., M.Si., IPM (dosen Unsoed), Prof. Euis Tintin Yuningsih, ST., MT., Ph.D. (dosen Upnad) dan H. Martoyo, S.T. (praktisi PT. Sinar Tambang Arthalestari), didapat hasil sebagai berikut. Kompetisi main event dimenangkan oleh Tim Nahcolite dari Universitas Jenderal Soedirman, disusul Tim Smithsonite dari Universitas Indonesia, lalu Tim Malachite Tegi dari Universitas Gadjah Mada. Sedangkan kompetisi side event dimenangkan oleh Tim Strontianite dari IST Akprind Yogyakarta.
Selain itu, lanjut doktor Enha, pada kegiatan aksa karsa diadakan penanaman 1700 bibit mangrove di area pesisir Jawa-Tengah, tepatnya di Pulau Momongan Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini bertemakan “Love The Earth by Planting Mangroves”. (Prasetiyo)