Suasana Puasa Dosen Unsoed di Australia, Salat Tarawif di Cafe

by -1212 Views

PURWOKERTO, EDUKATOR–Bulan Ramadan sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Suka cita sepanjang bulan Ramadan mungkin sangat berasa di Indonesia, mulai dari kegiatan ngabuburit, berburu takjil atau Tarawih di masjid-masjid.

Berbeda dengan di Indonesia, euphoria Ramadan di Perth, Australia tidak terlalu terasa, terutama karena disini muslim adalah penduduk minoritas.

“Karena hidup di lingkungan minoritas muslim, eforia Ramadan tidak terlalu terasa. Orang-orang menjalankan kehidupannya seperti biasa,” ujar Kiky Srirejeki,M.Sc, dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed Purwokerto yang kini menempuh studi program Doktor (S3) di bidang Akuntansi di University of Western Australia (UWA) kepada kontributor EDUKATOR, Sabtu (15/4/2023).

Kiky, demikian sapaan akrab Kiky Srirejeki,M.Sc mengatakan, dengn kondisi seperti itu, dirinya betrsama teman-teman yang tergabung dalam asosiasi pelajar muslim tetap mengadakan Salat Tarawih berjamaah.

Tarawih di Cafe

Di kampus Kiky, ada fasilitas mushola, namun untuk pelaksanaan Salat Tarawih Berjamaah dilakukan di salah satu café.

“Jadi café itu kalau siang hari beroperasi layaknya café pada umumnya yakni buka seperti biasa, namun menjelang magrib, café “dirubah” menjadi tempat untuk Sholat Tarawih,” ujar Kiky.

Selain kegiatan Tarawih, beberapa kegiatan berkaitan dengan bulan Ramadan yang dilakukan Kiki, misalnya kegiatan buka bersama. Ada beberapa kegiatan yang diorganisir oleh Komunitas Warga Indonesia, Pusat Studi Kajian Islam di kampus, dan oleh Konsulat Jenderal RI di Perth.

“Jika buka puasa diorganisir oleh komunitas Indonesia, menu yang disajikan khas Indonesia, mulai dari nasi padang, berbagai gorengan, dan kolak. Selain sebagai obat rindu masakan Indonesia, menyajikan menu khas Indonesia pada kegiatan buka bersama juga bisa menjadi sarana mempromosikan kuliner Indonesia kepada muslim dari negara lain,” ungkap Kiky.

Kiky menceritakan, waktu puasa di Perth sebernarnya tidak terlalu berbeda jauh dengan waktu puasa di Indonesia. Saat ini, di Perth, Australia Barat sedang musim gugur sehingga waktu Adzan Subuh dimulai pukul 5 pagi dan Adzan Magrib pukul 6 sore.

“Jadi rata-rata waktu puasa selama 13 jam,” kata Kiky menjelaskan lamanya waktu puasa di Australia Barat.

Lamanya waktu puasa akan sangat tergantung dengan musim. Selama Kiky kuliah di UWA, waktu puasa bersamaan dengan musim dingin atau musim gugur, sehingga suasana tidak terlalu panas dan waktu puasa relative masih pendek.

“Mungkin beberapa tahun kedepan, puasa di Australia akan bersamaan dengan waktu musim semi atau musim panas. Saat itu, mungkin waktu puasa akan lama karena saat dua musim tersebut, waktu siang akan berlangsung lebih lama,” ujar Kiky (Alief Einstein/prs)

No More Posts Available.

No more pages to load.