Wanto Priyatno, Dulu Miskin, kini Hidup Mapan Berkat Desa Wisata Serang

by -1053 Views
Wanto Priyatno (kanan) bersama wartawan Edukator.

PURBALINGGA, EDUKATOR–Namanya Wanto Priyatno. Umurnya 31 tahun. Bapak dua anak ini keseharaiannya jualan di kios di kompleks wisata D’LAS (Lembah Asri Serang) -Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Wanto Priyatno (tengah) di depan kios miliknya di kompleks D’LAS Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

Wanto–demikian panggilan akrabnya–memulai usaha sejak tahun 2015. Awal mula merintis usahanya ini, berangkat dari keprihatinan hidup sebagai orang miskin.

“Saya akui dulu sebagai orang miskin. Rumah saja saya dapat bantuan dari pemerintah melalui program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH-red),” ujar Wanto kepada EDUKATOR, Sabtu (11/3/2023).

Kentang goreng Arab yang dijual Wanto.

Wanto menceritakan, bermodalkan nekad dengan gerobag yang dibuat dari sisa-sisa kayu yang ada di sekitar rumah, ia membuat gerobag untuk jualan cilok kelilingan. Selanjutnya berkat bantuan Kades Sugito, Wanto menetap jualan di dalam kompleks D’LAS di bawah rerimbunan pohon pinus. Tempat jualan Wanto adalah tanah pribadi milik Kades Sugito. Kini, Wanto mengelola dua kios yang berjejer, masing-masing berukuran 2 X 3 meter. Sementara di dalam kompleks D’LAS ada puluhan kios yang ditata rapi.

“Awalnya hanya jualan cilok saja,” ujar Wanto.

Jamur crispy yang dijual Wanto

Kini, barang yang dijual tidak hanya cilok, tapi ada juga kentang goreng Arab, bakso pentol kuah, bakso goreng, jamur crispy, dan es cappucino cincau. Harganya, khusus cilok dan es cappucino cincau Rp 5000/porsi/gelas. Selain itu, Rp 10 ribu an.

Seiring kunjungan ke obyek wisata D’LAS yang terus meningkat, Wanto pun merasakannya. Yakni barang dagangan yang dijual semakin laris.

“Dalam satu hari, jika pengunjung ramai yakni pada hari Sabtu dan Minggu atau weekend pendapatan bersih saya kisaran Rp 200 ribu – Rp 300 ribu. Atau sekitar Rp 6 – 9 juta per bulan. Namun jika sepi, sebulan rata-rata minimal bisa Rp 5 jutaan,” ujar Wanto.

Berkat usahanya yang dijalani dengan tekun dan penuh kesabaran, Wanto kini bisa memperbaiki rumahnya sehingga menjadi rumah sehat yang layak huni. Juga bisa membeli sebuah mobil Toyota Avanza dan dua buah sepeda motor, serta bisa menyekolahkan anak-anaknya dan menikmati kehidupan yang mapan.

Kepala Desa Serang, Sugito, SE yang ditemui terpisah mengakui, keberadaan D’LAS telah mampu mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan warganya. “Ratusan warga yang menggantungkan hidup dan dihidupi dari D’LAS, salah satu diantaranya Wanto Priyatno,” ujar Sugito.

Sugito bertekad, akan kompak dan terus berjuang bersama Bumdes, Pokdarwis dan warga masyarakat untuk memajukan pariwisata di Desa Serang.

“Kami optimis, pasca pandenmi Covid 19 ini pariwisata Desa Wisata Serang akan terus berkembang” ujar Sugito yang menjabat Kades Serang pada periode ketiga ini. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.