*Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik Tahun 2025
Kepala SMPN 1 Padamara Titik Widajati, S.Pd, M.Pd (paling kiri) bersama penerima penghargaan lainnya menunjukkan penghargaan yang diterima dari Balai Bahasa Provinsi Jawa-Tengah (BBPJT).
SEMARANG, EDUKATOR — SMPN 1 Padamara, Kabupaten Purbalingga, dinobatkan sebagai pemenang utama kategori pendidikan dalam Penghargaan Lembaga Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum kepada Kepala SMPN 1 Padamara Titik Widajati, S.Pd M.Pd, di Aula Cipto Mangunkusumo BBPJT,Rabu (19/11/2025).
Selain SMPN 1 Padamara, SMP 3 Bahasa Putera Harapan dari Banyumas dan SMPN 1 Jati dari Kudus ditetapkan sebagai nomine kategori pendidikan. Sementara itu, di kategori lembaga pemerintah, Bappeda Kabupaten Rembang menjadi juara utama, disusul Sekretariat Daerah Boyolali dan Bapperlitbang Banyumas.
Untuk kategori swasta, RS PKU Muhammadiyah Pamotan, Rembang, keluar sebagai pemenang, diikuti RSU Islam Boyolali dan RS Kusuma Ungaran. Pemenang utama menerima hadiah sebesar Rp 5 juta, sedangkan para nomine mendapat Rp 2,5 juta.
Kepala BBPJT, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum menyatakan, penghargaan ini lebih dari sekadar seremoni. Menurutnya, penghargaan ini adalah bentuk sinergi untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia di ruang publik dan dokumen resmi.
“Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud sinergi untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia di ruang publik,” ujarnya.
Ketua Tim Kerja Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Ika Inayati, M.Li, memaparkan program Pengutamaan Bahasa Negara yang akan dijalankan hingga 2029, berlandaskan regulasi kuat seperti UU No. 24 Tahun 2009 hingga Permendikdasmen No. 2 Tahun 2025. “
Jika sebuah lembaga tidak melaksanakan pengutamaan bahasa negara, berarti melanggar aturan yang berlaku,” tegasnya.
Selama penilaian, tim penilai meninjau dokumen resmi dan ruang publik lembaga. Penilai, Arvynda Permatasari, S.Pd., widyabasa ahli muda di BBPJT, menyatakan bahwa aspek ketepatan ejaan dan kesungguhan lembaga dalam mengoreksi dokumen menjadi faktor penting.
Senada juga diungkakan Tri Yulia Nurhalimah, S.S., yang juga widyabasa ahli pertama di BBPJT mengapresiasi komitmen lembaga yang aktif memperbaiki papan nama dan informasi layanan publik.
Tiga Aspek
Penilaian akhir dilakukan berdasarkan tiga aspek: objek ruang publik (40%), dokumen resmi (40%), dan sikap bahasa (20%).
Para pemenang pun menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini, dan menegaskan komitmen untuk terus menyosialisasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lembaga masing-masing. Acara diakhiri dengan ajakan menjaga martabat bahasa Indonesia sebagai identitas nasional.
“Bahasa Indonesia telah dikenal dunia. Tugas kita menjaganya tetap bermartabat di negeri sendiri,” tutur Kepala BBPJT.
Dengan pendampingan berkelanjutan hingga 2029, BBPJT berharap bahwa budaya penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan berwibawa semakin mengakar di berbagai lembaga di Jawa Tengah. (Prasetiyo)