PURWOKERTO, EDUKATOR–Tim Delegasi Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) , berhasil meraih medali emas untuk kategori Biotechnology, Chemistry, and Environment pada ajang kompetisi internasional . Yakni “16th International Invention and Innovation Show INTARG 2023” yang diselenggarakan oleh Eurobussines – Haller pada tanggal 24-25 Mei 2023 secara online di Katowice, Polandia.
Pada ajang bergengsi itu, proyek yang diusung tim delegasi Unsoed bertajuk “HYPHAWAVE” : Biofilter for Optimizing Textile Waste Water Treatment using Aspergillus sp.”.
Ajang kompetisi internasional ini, diikuti oleh lebih dari 400 tim berasal dari 32 negara & 5 benua, diantaranya dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Hongkong, China, Philipina, Egypt, Iran, Russia, Poland, Canada, Jordan, Turkiye, Iraq, Croatia, Saudi Arabia, Kazakhstan, India, dan sebagainya.
Humas Unsoed dalam rilis yang diterima EDUKATOR, Selasa (30/5/2023) mengabarkan, tim delegasi Unsoed dari Fakultas Biologi ini, terdiri ketua Adisti Dea Florentia, beranggotakan Nisa Hakim Salsabila, Jasmine Malaeka Putri, dan Bulan Dyva Monoarfa, semuanya angkatan 2022. Berindak sebagai dosen pembimbing, Dr.Ratna Stia Dewi, M.Sc. dan Meyta Pratiwi S.Si., M.Si.
Salah satu dosen pembimbing Dr.Ratna Stia Dewi, M.Sc menjelaskan, HyphaWave digunakan untuk membersihkan dan menjaga kualitas air yang tercemar oleh limbah tekstil dalam tangki percobaan menggunakan agen biodegradasi jamur unggul yang diberi nama Aspergillus sp. GPN. Penggunaan jamur Aspergillus sp. dalam trickling filter dapat mendegradasi kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) dalam limbah tekstil, sehingga meningkatkan kualitas air limbah dan karakteristik fisikokimia.
Penggunaan trickling filter dan Aspergillus sp. juga memiliki manfaat tambahan sebagai solusi yang hemat biaya dan ramah lingkungan untuk pengolahan limbah tekstil.
Penggabungan kedua teknologi ini, telah dikembangkan sistem yang dapat secara efektif menghilangkan polutan dari limbah tekstil terdegradasi oleh agen biologis jamur yang dapat menurunkan kadar toksisitas pada limbah batik tersebut. Sehingga memenuhi baku mutu yang aman dibuang ke badan lingkungan. (Prasetiyo)