WONOSOBO, EDUKATOR–Berkunjung ke Wonosobo, belum lengkap jika tidak berwisata ke Dataran Tinggi Dieng dan PT Perkebunan Tambi atau Agrowisata Tambi.
Selama ini, Dieng dengan pesona alamnya yang eksotik, diantaranya Telaga Warna/Telaga Pengilon, Gunung Prau, Bukit Sikunir, Candi Arjuna, dan Kawah Sikidang, serta atraksi budaya Dieng Culture Festival (DCF) yang digelar setiap tahun sekali pada bulan Juli, selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Namun sesungguhnya, berwisata ke kebun teh Tambi, tidak kalah menariknya.
Di tengah hamparan kebun teh yang berada di bagian barat lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, kita bisa menikmati udara yang sejuk dan segar. Agrowisata yang kini tengah naik daun ini, berada pada ketinggian antara 1.400 -2.100 meter di atas permukaan air laut (mdpl) . Karena itu, tidak heran jika hawanya yang begitu sejuk dan menyegarkan, sehingga wisatawan lokal maupun manca negara belakangan ramai berkunjung ke sini .
Sejauh mata memandang, kita disuguhi pemandangan hamparan pepohonan teh yang tertata rapi dan asri. Kita bisa berkeliling kebun teh dengan melewati jalan setapak yang tersedia di sela-sela pohon teh.
Jika cuaca cerah, kita juga berkesempatan menyaksikan pemadangan Gunung Sindoro yang menjulang di kejauhan serta bukit-bukit hijau di sekitarnya. Sementara di sela-sela rerimbunan pohon teh, kita bisa menyaksikan ratusan pemetik pucuk teh yang bekerja dari jam 05.30 – 09.30 WIB–sebagian besar wanita–sibuk mengumpulkan lembar demi lembar daun teh ke dalam keranjang.
“Pada hari biasa, banyak wisatawan berlibur ke sini. Apalagi ini masih liburan anak sekolah. Dan pada setiap akhir pekan, jumlah wisatawan semakin bertambah. Bahkan, resort yang kami kelola sampai kewalahan memenuhi permintaan wisatawan yang akan menginap,” ujar Puji Iksani (47), Manajer Tambi Tea Resort kepada EDUKATOR, Sabtu (15/7/2023).
Pondok Wisata
Puji Iksani menjelaskan, kini pihaknya mengelola pondok wisata dan cottage, dengan jumlah kamar mencapai 75 kamar. Harga per kamar untuk dihuni 2-4 orang, kisaran Rp 320 ribu hingga Rp 2 juta. Di sini, wisatawan bisa memesan makan pagi, makan siang hingga makan malam di resto, juga tea break dan genen (perapian) atau bon fire untuk menghangatkan badan, karena pada malam hari udara sangat dingin menusuk kulit.
Di Tambi Tea Resort, juga ada 2 meeting room, yakni untuk 100 orang dan 150 orang serta Tambi Tea Cafe.
Bagi wisatawan yang menginap di sini, lanjut Puji Iksani yang didampingi Khoir (35), pemandu wisata dari Tambi Tea Resort, bisa memilih paket Tambi Tea Resort. Ada dua paket yang ditawarkan. Pertama, paket standar. Yakni selama dua jam, kita diajak jalan kaki keliling kebun teh, mengunjungi pabrik untuk melihat proses produksi dan diakhiri minum teh bersama. Untuk paket ini, setiap orang dikenai tarif Rp 27.500,-, dan minimal untuk 10 orang.
Kedua, paket ekslusif. Paket ini menawarkan keliling kebun, mengunjungi pabrik, minum teh bersama, dilanjut makan siang. Total waktu kurang lebih 3 jam. Untuk paket ini per orang dikenai Rp 65.000,-, dan minimal 10 orang.
Khoir menambahkan, pihaknya juga melayani aneka layanan wisata yang diminta wisatawan. Diantaranya wisata jeep ke Dieng, out bond, family gathering, arung jeram maupun live music. “Kami siap melayani apapun permintaan wisatawan. Sebaiknya, seminggu sebelumnya ngabari kami terlebih dulu,” ujar Khoir sambil memandu Tim Riset Fundamental Unsoed mengelilingi kebun teh.
Anda tertarik ingin menikmati sejuknya agrowisata Tambi? Jalan dari Alun-alun Wonosobo ke arah sini, sudah diaspal mulus, sejauh kurang lebih 15 kilo meter. Jika ditempuh dengan mobil pribadi maupun angkutan umum kurang lebih 25 menit, karena jalan agak menanjak.
Info lebih jauh, silakan hubungi 081548564988, 085878550039.
Yuk, berwisata ke kebun teh Tambi. (Prasetiyo)