*Teliti Gamifikasi dan Gaya Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Daring
Jeffri Prayitno Bangkit Saputra (kiri)
TANGERANG, EDUKATOR – Jeffri Prayitno Bangkit Saputra resmi menyandang gelar doktor setelah menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Komputer di Universitas Bina Nusantara (Binus), Kampus Alam Sutera, Tangerang, Selasa (15/7/2025).
Sidang terbuka dipimpin Prof. Dr. Ir. Sasmoko, M.Pd., M.A., CIRR, IPU, ASEAN Eng., SMIEEE. Turut hadir tim promotor dan penguji, antara lain Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM sebagai promotor, Prof. Dr. Ford Lumban Gaol sebagai Ko-Promotor I, serta Drs. Gatot Fatwanto Hertono, M.Sc., Ph.D (Universitas Indonesia) sebagai Ko-Promotor II.
Dalam sidang itu, Jeffri mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Model Klasifikasi Gaya Belajar pada Pembelajaran Online Learning Berbasis Konten Gamifikasi pada Rumpun Mata Kuliah Pemrograman pada Program Studi Sistem Informasi”.
Dosen Uiversitas Amikom Purwokerto ini mengembangkan sistem pembelajaran daring yang dapat mengidentifikasi gaya belajar mahasiswa secara otomatis dan menyesuaikan materi ajar berbasis gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar.
Penelitian ini mengadopsi model Felder-Silverman Learning Style Model (FSLSM) dan mengintegrasikan data kuisioner serta log aktivitas mahasiswa dalam Learning Management System (LMS). Dengan menggunakan algoritma seperti Support Vector Machine (SVM) dan Random Forest, model ini berhasil mencapai akurasi klasifikasi hingga 97 persen.
Hasilnya, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih adaptif, sesuai preferensi individual mereka, baik visual, verbal, aktif, reflektif, maupun global.
Elemen-elemen gamifikasi yang dirancang dalam sistem meliputi progress bar, badges, leaderboard, tantangan, dan puzzle.
“Penelitian menunjukkan bahwa integrasi elemen ini tidak hanya meningkatkan motivasi mahasiswa, tetapi juga memperbaiki efektivitas pembelajaran,” jelasnya.
Dalam hal ini, Jeffri menekankan pentingnya sistem pembelajaran digital yang tidak hanya seragam, tetapi mampu merespons karakteristik unik setiap peserta didik..
Model yang dikembangkan Jeffri dievaluasi dengan pendekatan usability testing serta standar internasional ISO/IEC 25010 dan 29119. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan tidak hanya efisien, tetapi juga memiliki keterpahaman tinggi dan mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Mayoritas pengguna menyatakan bahwa sistem tersebut mudah dinavigasi dan sangat membantu dalam memahami materi pemrograman yang kompleks.
Integrasi Konten dan Permainan
Dalam tahap validasi, Jeffri membandingkan sistem pembelajaran dengan dan tanpa gamifikasi pada dua kelompok mahasiswa dari berbagai institusi. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan dalam motivasi, partisipasi forum, dan penyelesaian tugas pada kelompok yang menggunakan sistem gamifikasi.
Ini menjadi bukti kuat bahwa klasifikasi gaya belajar yang diintegrasikan dengan konten permainan mampu mendongkrak kualitas pembelajaran daring.
Ia menambahkan bahwa disertasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen jangka panjangnya dalam mendukung pengembangan teknologi pendidikan, terutama di daerah.
“Harapannya, hasil penelitian ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi digitalisasi pendidikan yang inklusif dan berbasis data,” ujar Jeffri Prayitno. (Prasetiyo)