Belajar Mengenal Binatang, TK Pembina Bobotsari Kunjungi Agroeduwisata Artansi Candra Kahuripan

by -1841 Views
Anak-anak senang memberi makan sapi . (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/ EDUKATOR)

PURBALINGGA, EDUKATOR–Sebanyak 90 anak dari TK Negeri Pembina Bobotsari, Purbalingga , Jumat (20/1/2023) mengikuti outing class atau pembelajaran di luar kelas. Obyek yang dituju yakni Agroeduwisata Artansi Candra Kahuripan di Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga.

Di Agroeduwisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karangpucung itu, anak-anak dari kelas A1 dan A2 (usia 4-5 tahun) dan kelas B (usia  5-6 tahun) itu belajar dan mengenal lebih dekat berbagai jenis binatang, seperti kambing, domba, sapi, kelinci, dan kuda. Anak-anak juga dikenalkan tentang makanan, tempat hidup dan cara merawat binatang-binatang itu.

Kunjungan anak-anak TK Negeri Pembina Bobotsari, Purbalingga ke Agroeduwisata Artansi Candra Kahuripan di Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga, Jumat (20/1/2023). (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/EDUKATOR)

“Saya senang melihat kelinci-kelinci yang lucu,” ujar Rajendra Maheswara Wijaya (4), salah satu siswa.

Memberi makan domba. (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/EDUKATOR)

Rasa senang itu juga diungkapkan Muhammad Tsaqib A.Saba (5), Pradita Attar Yudhistira (4) dan para siswa TK Negeri Pembina Bobotsari lainnya.

“Wah..tadi saya melihat domba lagi makan rumput. Makannya lahap sekali,” ujar Tsaqib yang coba mendekat ke domba itu.

“Kalau saya tadi memberi makan sapi dengan rumput gajah,” ujar Pradita Attar.

Memberi makan sapi. (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/EDUKATOR)

Kepala TK Negeri Pembina Bobotsari Crispina Iskaryantiwi, S.Pd.AUD mengatakan, kegiatan outing class ini sebagai bentuk penyegaran, agar anak-anak tidak bosan belajar di dalam kelas. Dan perlu diketahui, dalam pembelajaran di TK, selama satu semester ada 5 tema pembelajaran.

“Salah satunya adalah tema binatang yang dilaksanakan selama 4 pekan. Sehingga kita adakan satu kegiatan sebagai kegiatan yang mengakomodasi seluruh sub  tema  binatang pada kesempatan ini,” ujar Crispina.

Ikut mendampingi anak-anak dalam kegiatan itu, delapan guru, terdiri Intan Widya Permani, S.Pd, Natalinda, Safitri Yuhdiyanti, S.Pd.AUD, Sri Rahayu Kusmantini, Yeni Purnawati, S.Pd.AUD, Sulistiyowati, Gagat Wahyuni, S.Pd.AUD, dan Tatik Diah Wulandari, S.Pd.AUD.
Ikut pula seorang karyawan, Didik Teguh S.AMa.Pust.

Melon Hidroponik
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata Artansi Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara yang juga pengelola Agroeduwisata Artansi Candra Kahuripan Tri Bowo Pangestika mengatakan, mengambil nama Artansi karena kependekan dari Area Pertanian Terintegrasi. Sedangkan Candra Kahuripan berarti tempat mencari penghidupan.

“Secara singkat artinya tampat atau area yang djadikan sebagai sumber kehidupan atau penghidupan,” ujarnya kepada EDUKATOR.

Mengunjungi areal tanaman melon hidroponik. (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/EDUKATOR)

Kawasan agroeduwiata ini dirintis pada tahun 2021. “Awalnya greenhouse melon milik pribadi. Fokus utama di awal, adalah budidaya di masing-masing kelompok, yang mendapat support dan bantuan cukup banyak dari Dinas Pertanian, ” ujar Tri Bowo.

Belakangan, lanjut Tri Bowo, pihaknya mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purbalinga, akhirnya dikembangkan menjadi kawasan wisata.

Saat ini, agroeduwisata ini disiapkan areal seluas 5-6 hektar. Yang jadi unggulan adalah melon hidroponik premium. Panen perdana melon hidroponik pada tahun 2022 lalu, dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B.Econ MM dan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga ,Ir Prayitno, M.Si.

“Setelah itu, areal ini viral, sehingga banyak yang berkunjung ke sini. Pengunjung selain melihat-lihat areal agroeduwisata, juga studi banding dan pelatihan. Pelatihan yang sudah beberapa kali dilakukan adalah untuk budidaya hidroponik, dan pelatihan peternakan sapi dari Dinas Pertanian Purbalingga,” ujarnya.

Dalam perkembangannya, kawasan agroeduwisata ini, kini ada 3 greenhouse melon hidroponik, ada sayuran hidroponik, ada sayuran organik dan sayuran yang ditanam menggunakan sistem irigasi tetes otomatis. Sedangkan untuk peternakan, ada budidaya jangkrik, penggemukan sapi, breeding domba,dan kelinci.

Memberi makan sapi. (Foto: Dokumentasi TK Negeri Pembina Bobotsari/EDUKATOR)

“Yang membedakan tempat ini dengan tempat agroeduwisata lain, bahwa tempat ini dikembangkan oleh masing-masing kelompok masyarakat yang sudah terbentuk. Yakni ada kelompok petani muda, kelompok peternak sapi, domba, kelinci, jangkrik, dan kelompok wanita tani,
Dimana masing-masing ketua kelompok menjadi pengurus Pokdarwis,” jelas Tri Bowo

Tri Bowo menjelaskan, untuk memasuki kawasan agroeduwisata ini dikenai tiket Rp 5.000,-/pengunjung. Dan bagi yang membawa kendaraan roda dua maupun empat, ada beberapa titik lokasi untuk parkir. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.