Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono foto bersama enam duta besar dan pejabat penting yang hadir pada Diplomatic Forum banyumas
PURWOKERTO, EDUKATOR–Diplomatic Forum Banyumas 2025 resmi digelar di Pendopo Sipanji Purwokerto pada Selasa malam (25/11/2025) sebagai langkah memperkuat jejaring kerja sama internasional. Forum diplomatik yang pertama kali diselenggarakan secara langsung di Banyumas ini dihadiri Bupati Sadewo, Wakil Bupati Lintarti, serta enam duta besar dari Seychelles, Polandia, Kuba, Ethiopia, Uzbekistan, dan Kamboja.
Dubes Seychelles Nico Barito menjadi pembicara utama dan menegaskan bahwa Seychelles berhasil tumbuh sebagai negara maju melalui ekonomi berbasis keberlanjutan.
“Seychelles hari ini tumbuh sebagai negara maju karena kami memahami bahwa yang kami jual adalah keindahan alam dan lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan ketertarikannya terhadap Banyumas dan membuka peluang kemitraan lebih luas, termasuk undangan bagi Bupati dan Wakil Bupati untuk berkunjung ke misi Seychelles di Jakarta.
Dalam sambutannya, Nico menekankan pentingnya konektivitas antarnegara dan menyebut Ethiopia sebagai basecamp Uni Afrika yang memperkuat kolaborasi kawasan.
Ia bahkan menawarkan program pertukaran budaya. “Saya izin kepada Pak Bupati, akan membawa para penari ini ke negara kami, untuk menari di depan turis yang datang setiap tahunnya mencapai 1 juta, sementara penduduk kami hanya 200 ribu,” katanya.
Ia kemudian menutup sambutannya dengan apresiasi kepada masyarakat Banyumas, mahasiswa, dan RRI yang dinilainya berperan besar dalam menyatukan bangsa.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Banyumas Sadewo memaparkan perjalanan daerahnya mengatasi krisis pengelolaan sampah pada 2018. Ia bercerita bagaimana gelombang protes akibat kondisi tempat pembuangan akhir memicu tekanan sosial yang cukup besar.
“Dari krisis tersebut lahir inovasi yang menjadi titik balik, yaitu program Sulap Sampah Berubah Uang (Sumpah Beruang), sebuah inisiatif yang mengubah sampah menjadi nilai ekonomi,” ungkapnya.
Program itu kini mendapat pengakuan di tingkat nasional dan internasional sebagai model pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang efektif.
Sadewo berharap Diplomatic Forum 2025 menjadi ruang dialog untuk pertukaran praktik terbaik antarnegara. “Kami percaya bahwa memperkuat jejaring internasional akan mempercepat pembangunan daerah melalui peningkatan kapasitas, knowledge exchange, dan peluang investasi,” tegasnya.
Ia juga mengajak para duta besar membawa warganya berinvestasi di Banyumas, terutama dengan persiapan kawasan industri di Wangon. “Kami memiliki alam yang indah seperti Baturraden, budaya, kuliner, dan kawasan industri yang sedang kami siapkan. Silakan datang dan berinvestasi di Banyumas,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri Anggota DPR RI Komisi VII Siti Mukaromah, Dewan Pengawas LPP RRI Rini Purwandari, Kepala SLN, Kepala RRI Purwokerto, serta para kepala dinas di Kabupaten Banyumas, yang menegaskan komitmen bersama memperkuat hubungan internasional untuk kemajuan daerah.(Prasetiyo)