Komunitas Blarak Gelar Pameran Seni Rupa Ketujuh Bertajuk “Gibyag”

Bagikan :

*Digelar Di Pendopo Cahyana, 10-13 November 2025Ketua panitia, Nur Agustus,S.Pd (bertopi)  sedang memberikan penjelasan kepada pengunjung pameran

PURBALINGGA, EDUKATOR – Dunia seni rupa di Kabupaten Purbalingga kembali bergeliat. Komunitas Blarak (Purbalingga Bergerak), yang selama ini konsisten menjadi wadah para perupa lokal, kembali menggelar pameran seni rupa ketujuh mereka bertajuk “Gibyag”, di Pendapa Cahyana, Kabupaten Purbalingga, mulai 10 hingga 13 November 2025.

Area pameran di Pendopo Cahyana, rumah dinas Wakil Bupati Purbalingga

Ketua panitia, Nur Agustus,S.Pd menjelaskan, tema “Gibyag” diambil dari Bahasa Jawa yang berarti berjalan bergegas. Maknanya, kata dia, mengajak para seniman untuk bergerak cepat dan bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Purbalingga melalui seni.Salah satu karya yang dipamerkan

“Kami ingin para perupa tidak berjalan sendiri, tapi bergegas bersama pemerintah dalam memajukan daerah lewat karya. Terima kasih kepada Pemkab, khususnya Mas Bupati dan Mas Wakil Bupati, yang terus memberi ruang bagi seni rupa,” ujar Nur Agustus saat pembukaan, Senin (10/11/2025).

Pameran tersebut menampilkan puluhan karya seni lukis dan patung dari berbagai seniman lokal, baik senior maupun muda. Pengunjung yang hadir bukan hanya kalangan pecinta seni, tapi juga pelajar dari berbagai sekolah di Purbalingga yang diajak untuk belajar mengapresiasi karya visual.Para pelajar sedang mengapresiasi karya -karya seni rupa yang dipamerkan

Nur Agustus yang juga guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Kejobong menambahkan, Purbalingga memiliki sejarah panjang dalam dunia seni rupa. Ia menyebut beberapa nama besar yang lahir dari daerah ini, di antaranya Mas Pirngadie, pelukis sezaman dengan Affandi, serta dua perupa nasional asal Kalimanah, Ugo Untoro dan Imam Yunianto.

“Itu bukti bahwa Purbalingga punya darah seni yang kuat. Generasi sekarang harus meneruskan jejak itu,” tegasnya bersemengat.

Karya para perupa Purbalingga di ruang pameran

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Sadono, S.Sos M.Si yang hadir mewakili Bupati H. Fahmi M. Hanif, mengaku kagum dengan karya yang dipamerkan. Menurutnya, seni rupa bukan sekadar ekspresi, tapi juga cermin budaya dan cara berpikir masyarakat.

“Karya-karya ini luar biasa. Melalui pameran seperti ini, generasi muda bisa belajar mengapresiasi keindahan dan nilai-nilai budaya lokal,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan menjadi tradisi tahunan. Selain sebagai ajang pamer karya, pameran ini juga menjadi ruang saling asih, asah, dan asuh antara seniman, budayawan, dan masyarakat.

“Pameran seperti ini bukan hanya soal estetika, tapi juga membangun rasa kebersamaan dan saling belajar. Semoga semakin banyak seniman muda yang terinspirasi,” tutur Sadono.

Pameran “Gibyag” juga menjadi bukti bahwa komunitas seni di Purbalingga tetap hidup dan beradaptasi. Dengan semangat gotong royong dan dukungan pemerintah, Komunitas Blarak menunjukkan bahwa seni bukan sekadar karya di kanvas, tetapi juga langkah nyata dalam membangun karakter dan identitas daerah.(Prasetiyo)

 

BERITA TERKINI

inovasi2
Bupati Sadewo Serahkan Penghargaan Kepada Inovator Banyumas
ldkkts4
26 Pengurus OSIS SMPN 4 Kutasari Ikuti LDK
family dinner
Peringati Hari Anak Sedunia, Luminor Hotel Purwokerto Gelar "Family Dinner"
edu2
SMPN 3 Pengadegan Gelar Kokurikuler "Belajar dan Wirausaha"
Akhmad Fauzi1
Membangun Kejujuran dari Hal Sederhana: Ketika Barang Temuan Menjadi Pendidikan Karakter