*Diikuti 52 Remaja Desa Karangturi
BANYUMAS, EDUKATOR–Sebanyak 52 remaja Desa Karangturi, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, mengikuti program Lentera Muda (Lawan NAPZA, Tegakkan Remaja Berdaya) yang digelar Mahasiswa Profesi Ners Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Angkatan 35 bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas.
Kegiatan ini berlangsung Senin (13/10/2025), di bawah bimbingan Dosen Keperawatan FIKes Unsoed, Koernia Nanda Pratama, S.Kep., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom.
Menurut Koernia Nanda, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan sikap bijak remaja terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
“Kami ingin membentuk remaja yang berdaya dan menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan sehat bebas narkoba,” ujarnya .
Acara dihadiri Koordinator Stase Keperawatan Komunitas FIKes Unsoed, Ketua DPD PPNI Banyumas Asep Iskandar, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom., Kepala Puskesmas Sumbang II Arif Zaenudin, S.Kep., Ns., M.Kep., Kepala Desa Karangturi, serta perwakilan BNN Banyumas. Kegiatan terbagi dalam tiga sesi utama: screening NAPZA, lomba Pionir Remaja Anti-NAPZA, dan pendidikan kesehatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
Pada sesi screening, sebanyak 10 remaja mengikuti pemeriksaan awal dan 30 remaja menjalani tes urin. Dilanjutkan dengan lomba Pionir Remaja yang diikuti empat pasang perwakilan dari wilayah binaan mahasiswa Ners Unsoed.
Dalam lomba tersebut, peserta menyampaikan pidato persuasif tentang bahaya NAPZA dengan cara menarik dan interaktif. Sesi terakhir diisi edukasi dari BNN Banyumas yang menyajikan informasi terkini tentang kasus dan bahaya NAPZA di wilayah Banyumas.
Hasil Lomba
Hasil lomba menempatkan Aisyah Nurhanifah dan Raisya Nuha Rayyani sebagai juara pertama. Juara kedua diraih Muhammad Rasya dan Syifa Oktaviano, disusul juara ketiga oleh Salwa Faidah dan Annis Ramadhani. Juara harapan satu dimenangkan Raffi Cahya dan Khafidz Putra.
“Saya merasa senang bisa ikut lomba ini, karena menambah pengetahuan kami tentang bahaya NAPZA,” ujar Rasya usai kegiatan.
Koernia Nanda menegaskan keberhasilan kegiatan ini berkat dukungan dosen pembimbing, pemerintah desa, kader posyandu remaja, masyarakat, dan mahasiswa Ners Unsoed. Ia berharap semangat kolaborasi tersebut mampu menumbuhkan generasi muda yang tangguh dan bebas dari NAPZA.
“Bersama, kita jaga masa depan generasi Z agar bersinar dengan potensi dan prestasi, bukan dengan bahaya dan penyimpangan,” pungkasnya.(Alief Einstein/Iko)