PURWOKERTO, EDUKATOR–Bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 2 dan ruang Zoom Meeting, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman mengadakan kegiatan “Kolaborasi Stakeholder dalam Penyusunan Kurikulum Program Studi Berbasis Outcome Based Education (OBE)”, Kamis (16/2).
Humas Unsoed dalam rilis yang diterima EDUKATOR menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari Peninjauan Kurikulum Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Faperta Unsoed), dan dihadiri para dosen semua program studi yang ada di Fakultas Pertanian dan narasumber yang berasal dari perusahaan, perbankan, pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, lembaga riset serta stakeholders lainnya.
Dekan Faperta, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. mengatakan, kegiatan bertujuan agar kurikulum yang ada di setiap program studi disusun berdasarkan analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan (stakeholders).
“Sehingga dengan adanya analisis kebutuhan pasar yang dipadukan dengan perkembangan keilmuan dan keahlian, serta visi dan misi baik fakultas maupun universitas, maka akan dihasilkan profil lulusan yang selaras dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)”, jelasnya.
Kegiatan peninjauan kurikulum ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama yakni semua program studi menjadi satu di ruang rapat besar lantai 2 Fakultas Pertanian, dengan narasumber pemangku kepentingan (stakeholders) yakni Ir. Supriyono Loekito, MTA sebagai Assoc. Director Plantation Great Gaint Pineapple (GGP), Lampung. Sedangkan sesi kedua, masing-masing program studi menggunakan zoom meeting dan melakukan breakout room untuk dapat berhubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan dengan program studi masing-masing.
Pada sesi pertama yang dimoderatori oleh Dr. Khavid Faozi, S.P., MP. dengan narasumber Ir. Supriyono Loekito, MTA dijelaskan bahwa kegiatan ini dapat memberikan gambaran bagi program studi dalam rangka menyusun, merumuskan dan mengembangkan kurikulum program studi sehingga capaian pembelajaran lulusan dapat adaptif dengan era revolusi industri 4.0 sekarang ini.
“Selain itu kegiatan ini juga memberikan motivasi bagi para dosen di Program Studi untuk dapat memfasilitasi kebutuhan belajar mahasiswa secara merdeka selaras dengan pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga akan melahirkan generasi penerus dalam bidang pertanian yang memiliki daya saing dan sesuai kebutuhan masyarakat”, ungkapnya.
Kegiatan pada sesi 2 dilanjutkan dengan diskusi masing-masing program studi bersama pemangku kepentingan (stakeholders). Kegiatan diskusi dimoderatori oleh masing-masing koordinator program studi. Diskusi diawali dengan pemaparan dari koordinator program studi terkait capaian pembelajaran yang telah dilakukan selama ini.
Selanjutnya, pihak pemangku kepentingan (stakeholders) memberikan tanggapan terkait kebutuhan kompetensi dan soft skill lulusan yang diharapkan oleh dunia industri. Hal ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada program studi untuk menyusun kembali kurikulum dan perbaikan dalam metode pembelajaran agar kompetensi lulusan dapat memenuhi kebutuhan dunia industri. (*/prs)