Gudang Sinau Indonesia Gelar Sekolah Jurnalistik di Purwokerto

by -90 Views
Wartawati Radar Banyumas Rayka Diah saat menjelaskan dasar-dasar jurnalistik kepada peserta. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)

PURWOKERTO, EDUKATOR – Gudang Sinau Indonesia (GSI) menggelar Sekolah Jurnalistik dengan tema ‘Jurnalis dan Peradaban’. Diikuti 120 peserta mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum, Pelatihan ini berlangsung di Hetero Space Purwokerto, Minggu (19/5/2024).

Founder dan CEO Gudang Sinau Indonesia, Rangga Gusti Pangestu, mengatakan jurnalis merupakan pihak yang sangat berperan dalam kemajuan suatu peradaban. Terutama pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, kegiatan kejurnalistikan membantu pribumi Hindia-Belanda memahami kondisi hidup mereka pada saat itu.Dosen Unsoed, Manunggal Kusuma Wardaya saat memberikan materi tentang jurnalistik berdasarkan pandangan hukum. (Foto: Istrimewa/ EDUKATOR)

“Melihat hal tersebut, Gudang Sinau Indonesia mengambil sikap untuk membuat wadah khusus bagi orang-orang dengan minat mempelajari dunia jurnalistik. Jurnalis yang baik tidak terlepas dari proses dan tempat belajar yang baik,” ujarnya.

“Di sini kita akan betul-betul belajar dan didorong untuk praktik, sehingga seandainya besok ternyata menjadi jurnalis betulan, kemampuan menulis kita sudah tidak diragukan dan menjadi skill yang bisa berguna,” imbuh Rangga.Peserta sekolah jurnalistik serius mendengarkan paparan materi dari Dosen UIN Saizu Purwokerto, Ahmad Muttaqin yang memberikan materi tentang jurnalistik berdasarkan pandangan sosiologi.(Foto:Istimewa/EDUKATOR)

Dikatakan Rangga, para peserta nantinya akan mendapatkan pendampingan intensif oleh para ahli selama tiga bulan ke depan. Hal ini sejalan dengan program GSI sebagai
Non-Governmental Organization (NGO) yang berfokus pada bidang sosial dan pendidikan.

“Total dua belas kali pertemuan, yang terdiri dari enam kali teori dan enam kali praktik lapangan. Peserta akan mendapatkan kesempatan untuk langsung melakukan liputan di lapangan,” katanya.

Hadirkan Praktisi
Sekolah jurnalistik ini dihadiri oleh praktisi jurnalis, dan akademisi yang kompeten di bidangnya, yaitu Dosen Sosiologi Islam dari Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Dr. Ahmad Muttaqin, M.Si., Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Manunggal Kusuma Wardaya dan Wartawan Radar Banyumas, Rayka Diah Setianingrum.

“Tidak semua media jurnalistik di era sekarang memiliki otoritas. Semua terdistribusi secara merata kepada seluruh kalangan. Saat ini jurnalistik menjadi ruang yang bebas dan bisa dimanfaatkan secara bebas pula oleh semua kalangan, termasuk generasi muda,” kata Ahmad Muttaqin.

Sementara itu, Rayka Diah mengucapkan terimakasih kepada Gudang Sinau Indonesia yang telah memberikan wadah bagi para generasi muda untuk belajar lebih jauh mengenai jurnalistik.

“Disini kita belajar bersama, memahami jurnalistik, pers secara luas, tidak hanya belajar dasar-dasar jurnalistik saja, tapi dari segi hukum. Ini menjadi suatu dasar bagaimana kita menghargai pers itu sendiri,” ujarnya.

Donasi Pers
Pada kesempatan itu, Dosen FK Un soed Manunggal Kusuma Wardaya mengajak pada peserta untuk melakukan donasi sebagai bentuk dukungan kepada lembaga pers. Donasi tersebut nantinya akan diserahkan ke salah satu lembaga pers, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku jurnalisme.

“Kalau mau pers yang berkualitas, pers yang independen, ayo dukung mereka, para pelaku jurnalisme,” ujar Manunggal yang juga merupakan Ketua Departemen Hukum Tata Negara FH UNSOED dan Co-Founder Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia Indonesia (SEPAHAM). (*/prs)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.