Guru Kenakan Pakaian Adat, Upacara Hardiknas di MIM Wirasana Berjalan Khidmat

by -898 Views
Upacara Hardiknas di MIM Wirasana, Purbalingga

PURBALINGGA, EDUKATOR–Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis (2/5/2024), MI Muhammadiyah Wirasana menggelar upacara bendera di halaman madrasah setempat. Tidak seperti biasanya, pada upacara kali ini para guru mengenakan pakaian adat, sedangkan seluruh siswa mengenakan seragam merah putih. Upacara yang berjalan lancar dan khidmat itu, menghadirkan inspektur upacara Iptu Ahmad Faizin, dari Polres Purbalingga.

Untuk petugas upacara, jajaran dewan guru yang sudah berlatih beberapa hari sebelumnya.Sementara tema Hardiknas di lingkungan Kemanag kali ini “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, dan Madrasah Maju Bermutu Mendunia”.Upacara Hardiknas di MIM Wirasana, Purbalingga

Kepala MIM Wirasana Salamun S.Pd.I mengemukakan, upacara Hardiknas yang menghadirkan inspektur upacara dari Polres Purbalingga ini, sebagai bentuk kerjasama antara MIM Wirasana dengan Polres Purbalinga.

“Upacara Hardiknas ini bertujuan untuk memotivasi seluruh warga MIM Wirasana untuk memajukan pendidikan yang berkualitas,” ujar Salamun.

Sementara dalam kesemepatan tersebut, Iptu Ahmad Faizin membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim.

Dikemukakan, pendidikan Indonesia mengalami tantangan saat pandemi terjadi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi lebih kuat.

“Ombak kencang dan karang tinggi telah kita lewati bersama. Kini, kita sudah merasakan mengalami perubahan di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak.Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan merdeka belajar,” ujarnya.

Cegah Perundungan
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Ahmad Faizin juga menyampiakan materi tentang bullying atau perundungan.

Iptu Ahmad Faizin mengajak warga MIM Wirasana , dari kepala madrasah, guru & karyawan serta seluruh siswa kelas 1 hingga 6 untuk mencegah terjadinya perundungan dan kekerasan.

“Tindakan bullying maupun kekerasan tidak diperbolehkan dan akan memiliki konsekuensi hukum yang serius. Mari kita cegah dan hindari hal buruk itu,” ajak Iptu Ahmad Faizin.

Banyak contoh kasus perundungan di sekolah/madrasah, misalnya mengolok-olok teman ketika nilainya tidak bagus, menyebut teman dengan julukan yang tidak baik, memanggil anak dengan nama orang tuanya,melempari teman dengan alat tulis, menghadang teman saat akan lewat,mempermalukan teman di depan umum, memberikan komentar tidak menyenangkan di media sosial, menyindir atau mengintimidasi, dan sebagainya.

“Sebaiknya, mari hindari hal-hal buruk itu. Sebaliknya, mari kita memotivasi diri kita untuk semangat belajar guna mewujudkan cita-cita masa depan,” pesannya.(Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.