BANJARNEGARA, EDUKATOR – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) orda Banjarnegara Dr. Mukhlish, M.Si memberikan pembekalan kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tunas Bangsa (STITUSA) Banjarnegara, Senin (9/9/2034).
Pembekalan tersebut dalam rangka persiapan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa STITUSA. Hadir pada acara tersebut antara lain ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STITUSA Irega Gelly Rega, M.Pd, para dosen pendamping lapangan: Nur Inayah Ganjarjati MA, Nanang Gesang Wahyudi MPd, dan Dwi Purbaningrum M.Pd.
Ketua ICMI orda Banjarnegara Dr. Mukhlish, M.Si mengungkapkan, sejak awal pendirian ICMI berkomitmen untuk bersinergi dengan semua pihak dalam upaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satu program yang akan dilaksanakan yaitu membangun Desa Cendekia.
“Desa cendekia merupakan program unggulan ICMI Banjarnegara yang difokuskan di beberapa desa yang sudah ditetapkan dengan mengacu pada data resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Banjarnegara,” kata Mukhlis,”maka mengawali implementasi program Desa Cendekia tersebut ICMI berkolaborasi dengan STITUSA.”
Lebih lanjut Dr. Mukhlish mengungkapakan sebenarnya ada 44 Desa yang akan dijadikan Desa Cendekia. Namun pelaksanaannya secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi mahasiswa yang mengikuti KKN.
“Selain itu, desa yang dijadikan Desa Cendekia melalui kolaborasi program KKN ini sekaligus akan dijadikan Desa Binaan ICMI ke depan,” ungkap Mukhlis.
Menurut Mukhlish, ICMI ingin mengisi ruang-ruang kosong yang belum banyak tersentuh intervensi, dengan melakukan pendampingan di Desa Cendekia melalui pembelajaran masyarakat, peningkatan SDM desa, serta penguatan simpul-simpul ekonomi yang ada di desa. Selain menggali potensi desa, juga akan membantu pendampingan anak putus sekolah, penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Untuk program unggulan kami akan fokus kepada desa, karena kami optimis membangun desa akan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dalam lingkup lebih besar. ” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STITUSA Banjarnegara Irega Gelly Rega M.Pd, mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk sinergitas antara ICMI dan Kampus STITUSA.
“Kami sangat bersyukur bisa berkolaborasi dengan ICMI dan kami juga berharap semoga kolaborasi ini akan terus berlanjut dan tentunya akan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Adapun lokasi kolaborasi program KKN antara ICMI dengan STITUSA tahun ini dipusatkan di dua desa yakni Desa Mertasari dan Kutawuluh Kecamatan Purwanegara, serta akan dimulai pada awal Bulan November 2024.
Sebagai informasi tentang dengan kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara, saat ini angkanya sebesar 14,90% dari target 0 persen di tahun 2024 ini. Selanjutnya, angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di masih sebesar 19,9% dari target di tahun 2024 sebesar 14 persen. Sementara kemiskinan ekstrem sudah mengalami penurunan. Jika pada 2022 sebesar 1,53%, tahun 2023 turun menjadi 1,50%. Statistik ini masih di atas rata-rata provinsi, yaitu kemiskinan (10,77%) dan kemiskinan ekstrem (1,1%).
Namun begitu masalah ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Butuh sinergi dengan banyak fihak, salah satunya dengan dunia pendidikan.(Muji Pras)