PURBALINGGA, EDUKATOR –Untuk kesekian kalinya, alumni SMA Negeri 1 Purbalingga yang tergabung dalam Ikatan Alumni Ganesha (IKAGA) memberikan bantuan kepada siswa dan karyawan sekolah setempat. Terdapat 30 siswa, seorang karyawan dan seorang penjaga sekolah yang menerima bantuan dalam Ikaga Peduli. Bantuan diserahkan kepada yang berhak menerima pada hari Jumat (13/1/2023) di Aula SMAN 1 Purbalingga.
Bantuan yang diberikan berupa tujuh handphone, tiga sepeda, enam kacamata, empat seragam sekolah, sembilan sepatu dan tas dan sebagainya. Dalam hal ini, penerima bantuan dipilih langsung serta diverifikasi oleh masing-masing wali kelas SMAN 1 Purbalingga. Siswa dan siswi penerima bantuan diberikan hak untuk memilih jenis bantuan yang dibutuhkan. Hal tersebut, bertujuan agar bantuan tepat sasaran.
Pemberian bantuan itu bagian dari acara Ikaga Goes to School, yang digelar selama dua hari, Jumat – Sabtu (13-14/1/2023). Pada hari Jumat berupa Donor Darah di PMI Purbalingga dan Ikaga Peduli. Sedangkan pada hari Sabtu, berupa IKAGA sharing, dengan tema “Gen Z Indonesia, Kunci Cerdas Menginspirasi Dunia”. Dua nara sumber dalam Ikaga Sharing ini, yakni Bronto Sutopo Ph.D dan Ir Toto Priyana, MM.
Ketua panitia IKAGA Goes to School, Bronto Sutopo mengatakan, tahun ini IKAGA menggelar kegiatan seperti donor darah, Ikaga Peduli, Ikaga Sharing Session dan pameran E-commerce dari siswa.
“Para alumni yang sudah sukses dan tersebar di berbagi tempat kami ajak untuk menceritakan pengalamannya sekaligus memberikan motivasi kepada adik-adik di SMAN 1 Purbalingga,” ujar Bronto Sutopo,Chairman Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI)/Indonesian of Economic geologist ini.
Selain itu, IKAGA juga memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu, guru dan staf honorer, serta penjaga sekolah.
“Khusus untuk para siswa, IKAGA membagikan bantuan berupa sepeda, handphone dan dana pembinaan yang jumlahnya sekitar Rp 30 juta,” terangnya.
Bronto berharap, dengan kehadiran IKAGA , para siswa SMAN 1 Purbalingga dapat semakin terdorong untuk menata dan meniti mimpi mereka agar menjadi insan yang berguna bagi bangsa.
Bronto Sutopo menambahkan, latar belakang dari kegiatan IKAGA Peduli berawal dari hasil diskusi alumni bersama pihak sekolah.
“Melalui IKAGA Peduli, kami berharap siswa-siswi yang menerima bantuan bisa mengoptimalkan pembelajaran melalui fasilitas bantuan yang diberikan oleh IKAGA ,” ucap Bronto Sutopo.
Bronto Sutopo menuturkan, IKAGA siap dan selalu bersinergi baik dengan pihak internal maupun eksternal. “Kami juga mengajak kepada para alumni baru, untuk bergabung bersama IKAGA guna membantu adik-adik,” harap Bronto Sutopo.
Selalu Berkomunikasi
Kepala SMAN 1 Purbalingga, Joko Mulyanto, S.Pd, M.Pd mengaku selama perjalanannya menjadi kepala di sejumlah SMA di Purbalingga, baru kali ini ada ikatan alumni yang begitu kuat dan masih menaruh perhatian besar terhadap sekolahnya dahulu. Menurutnya, wujud perhatian para alumnus salah satunya dilakukan dengan cara berkomunikasi secara intensif dengan pihak sekolah tentang dinamika yang ada di SMA Negeri 1 Purbalingga.
“Pengurus IKAGA selalu melakukan komunikasi dengan kami untuk mendapatkan informasi tentang dinamika yang ada di sekolah ini,” katanya.
Joko Mulyanto mengucapkan terima kasih atas kepedulian IKAGA, yang selalu memberikan donasi dan bantuan kepada siswa dan karyawan yang perlu mendapatkan perhatian. Bantuan berupa fasilitas penunjang belajar seperti telepon genggam pintar, sepeda bahkan beasiswa kepada puluhan siswa telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya sebagai wujud tanggung jawab para alumnus untuk ikut memajukan SMA Negeri 1 Purbalingga, walaupun para alumnus sudah tidak lagi belajar disana.
“Pandemi mengakibatkan banyak orang tidak beruntung seperti PHK, bangkrut usahanya termasuk dialami orang tua para siswa. Alhamdulillah IKAGA membantu dan kami menyampaikan terima kasih, semoga kebaikan bapak ibu yang telah sukses ini dibalas oleh Allah SWT,” ujarnya.
Jalan Kaki 20 Menit
Latifah, salah satu siswi kelas X SMAN 1 Purbalingga mengucapkan terima kasih kepada IKAGA, yang telah memberikan bantuan sepeda.
“Saya sangat senang dan terbantu atas pemberian sepeda ini. Saya mengucapkan terima kaish kepada IKAGA. Sepeda ini akan saya gunakan untuk berangkat dan pulang sekolah. Selama ini, setiap berangkat dan pulang sekolah, saya jalan kaki. Sekali jalan sekitar 20 menit”, ujar Latifah kepada EDUKATOR.
Siswa lain, Iqbal turut bahagia karena mendapatkan bantuan handphone oleh IKAGA. Dirinya mengaku bahwa sebelumnya memiliki handphone, tetapi harus berbagi bersama orangtuanya. Setelah mendapatkan bantuan tersebut, Iqbal berencana menggunakan handphone untuk kebutuhan sekolah dalam kegiatan pembelajaran.
“Terima kasih IKAGA. Bantuan handphone ini akan saya maksimalkan untuk menunjang pembelajaran,” ujar Iqbal.(Hud Salam/Mila Febriani/Alif Cahya Pratama/PPL UIN Saizu Purwokerto)