Kolonel Inf Dwi Maryanto SE Tawarkan Konsep CBT untuk Kembangkan Agowisata Kaligua

by -39 Views
Kol Inf Dwi Maryanto SE saat memaparkan Proposal Tesis nya yang berjudul: "Model Partisipasi Generasi Muda Guna Mendukung Pengembangan Agrowisata Kaligua Dalam Community Based Tourism".

PURWOKERTO, EDUKATOR–Bagi Kolonel Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD, menekuni bidang pertanian bukan hal asing. Pasalnya, saat bertugas di daerah, sering berhubungan dengan berbagai profesi, termasuk para petani maupun pengusaha yang berhubungan dengan agribisnis. Dan kini, untuk lebih mendalam bidang agribisnis, Dwi Maryanto sedang menempuh studi di Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Pada hari Sabtu (15/3/2025) di Ruang Cempaka Lantai 2 Gedung Pascasarjana Unsoed, Dwi Maryanto menjalani seminar Proposal Tesis. Ia memaparkan proposal tesis yang berjudul “Model Partisipasi Generasi Muda Guna Mendukung Pengembangan Agrowisata Kaligua Dalam Community Based Tourism (CBT)”.Kolonel Inf Dwi Maryanto SE bersama tim dosen pembimbing dan penguji (Foto: Bayu Rizki/EDUKATOR)

Dalam menyusun proposalnya itu, Dwi Maryanto dibimbimbing dua dosen pembimbing, yakni Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si dan Budi Dharmawan, SP MS PhD. Sedangkan dua dosen pengujinya, Dr Akhmad Rizqul Karim, SP M.Sc dan Dr Dindy Darmawati Putri, SP MP.Dosen pembimbing, penguji dan mahasiswa yang hadir pada Seminar Proposal Tesis Kol Inf Dwi Maryanto. (Foto: Bayu Rizki/EDUKATOR)

Dwi Maryanto dalam paparannya menjelaskan, salah satu agrowisata di Jawa-Tengah yang potensial untuk dikembangkan adalah Agrowisata Kebun Teh Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Di destinasi wisata ini, wisatawan dapat melihat proses pembibitan dan pemanenan teh.

Keunikan dari agrowisata ini, terdapat pabrik pengolahan teh yang telah didirikan semenjak tahun 1989 oleh Cultur Onderneming dari Belanda.

Berdasarkan data statistik, lanjut Dwi Maryanto, jumlah kunjungan wisatawan ke Agrowisata kaligua mengalami penurunan. Tercatat, pada tahun 2021 sebanyak 80.232 orang, kemudian pada tahun 2022 menurun menjadi 63.609 orang, dan pada tahun 2023 menurun lagi menjadi 50.021 orang.

“Penurunan jumlah wisatawan ini merupakan tantangan dalam mengelola agrowisata Kaligua,” ujar Dwi Maryanto yang pernah bertugas sebagai Komandan Kodim 1013 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ini.

Banyak faktor penyebab penurunan jumlah wisatawan. Diantaranya , agrowisata Kaligua hanya dikelola oleh PTPN IX Semarang, dengan tim khusus pengelola yang diberi nama Tim Agrowisata Kaligua.

“Selain itu, minimnya keterlibatan masyarakat setempat terutama generasi muda,” ujarnya.

Sesungguhnya, partisipasi generasi muda dalam pembangunan agrowisata sangat penting. Hal ini mengingat generasi muda merupakan agen perubahan yang dapat membawa inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan destinasi wisata.

Untuk itu, Dwi Maryanto menawarkan konsep Community Based Tourism (CBT. Dalam hal ini, CBT merupakan model pariwisata berkelanjutan yang menekankan keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengelolaan destinasi, dengan distribusi manfaat yang adil, pendektan bottom up, serta kontribusi terhadap ekonomi dan konservasi lingkungan. (Prasetiyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.