Oleh: T. Nining Puji Rahayu, S.Pd SD
Guru SD Negeri Wates 01 Ngaliyan, Semarang
MINAT baca merupakan suatu bentuk ketertarikan atau kecenderungan seseorang terhadap kegiatan membaca. Menurut Guntur Tariugan (2001), minat baca adalah hasrat, kecenderungan, atau keinginan individu untuk melakukan kegiatan membaca. Minat baca bukan hanya sebatas kemampuan teknis membaca, melainkan juga mencakup kesenangan, motivasi, dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan membaca.
Untuk membangkitkan minta membaca permulaan, dapat dilakukan dengan media pembelajaran gambar berseri.
Suyanto (2018) menjelaskan, media gambar berseri adalah suatu rangkaian gambar atau ilustrasi yang disusun secara berurutan dengan maksud memberikan informasi, pesan, atau pelajaran secara bertahap.
Sedangkan Slameto (2020) menjelaskan, media gambar berseri adalah serangkaian gambar atau ilustrasi yang disusun secara teratur dan bermakna untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap suatu konsep atau informasi.
Penggunaan media pembelajaran gambar berseri pada siswa kelas II SD Negeri Wates 01 Ngaliyan, Semarang, dilatarbelakangi oleh rendahnya minat baca pada tahap permulaan. Banyak siswa mengalami kesulitan dan kurangnya minat dalam membaca, sehingga perlu inovasi untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan media pembelajaran gambar berseri yang penulis lalkukan sebagai berikut.
Penyusunan Materi. Menyusun materi pembelajaran dengan memilih cerita atau konten yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa kelas II.
Pemilihan Gambar Berseri. Memilih gambar atau ilustrasi yang menarik dan relevan dengan cerita, disusun secara berurutan untuk mendukung pemahaman siswa.
Aktivitas Interaktif. Membuat aktivitas interaktif, seperti pertanyaan-pertanyaan yang mengajak siswa berpikir kritis dan diskusi kelompok.
Penggunaan Media Digital. Memanfaatkan media digital untuk menampilkan gambar berseri secara dinamis, menambah daya tarik dan interaktifitas dalam pembelajaran.
Contoh meningkatkan minat baca yang penulis lakukan, misalnya, guru dapat menggunakan cerita berjudul “Petualangan Budi Si Pemberani” dengan gambar berseri yang menggambarkan perjalanan Budi. Guru juga bisa mengadakan kegiatan kelompok untuk menganalisis gambar dan menyusun cerita lanjutan.
Menurut pengamatan penulis, ada kelebihan dan kekurangan penggunaan media gambar berseri dalam upaya meningkatkan minat baca permulaan. Kelebihanya,
meningkatkan daya tarik dan minat siswa terhadap pembelajaran; memudahkan siswa dalam memahami konsep atau cerita dan merangsang imajinasi dan kreativitas siswa.
Sedangkan kekurangannya, tidak dapat sepenuhnya menggantikan pembelajaran konvensional; dan dapat menjadi kurang efektif jika tidak disertai dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.
Dapat disimpulkan, menggunakan media pembelajaran gambar berseri di SD Negeri Wates 01 Ngaliyan, Semarang, membuktikan menjadi inovasi yang efektif dalam meningkatkan minat baca siswa kelas II. Dengan mengintegrasikan gambar berseri, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat merangsang minat baca siswa. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan media ini sebaiknya diimbangi dengan strategi pembelajaran yang relevan dan interaktif. Dengan demikian, diharapkan minat baca siswa dapat terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pembelajaran. (*)
==
