Meningkatkan Penguasaan Gerak Dasar Lompat dan Loncat dengan Metode Bermain dan Media Bantu

by -148 Views

Oleh: Ika Jati Kriswanto, S.Pd

Guru SD Negeri 4 Kranji

Kecamatan Purwokerto Timur

Kabupaten Banyumas

            PENDIDIKAN Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa dan memastikan perkembangan fisiknya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah penguasaan gerak dasar, seperti lompat dan loncat. Melalui tulisan ini, penulis akan membahas implementasi metode bermain dan media bantu dalam upaya meningkatkan penguasaan gerak dasar lompat dan loncat pada siswa kelas V SD Negeri 4 Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.

            Burhanudin (2017) menjelaskan, metode bermain adalah cara anak-anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan sekitar mereka. Bermain tidak hanya sebagai kegiatan menyenangkan, tetapi juga sebagai proses pembelajaran aktif.

            Sedangkan Amir Supranto (2017) menjelaskan,  bermain sebagai suatu kegiatan yang membantu perkembangan kognitif dan sosial anak-anak. Bermain memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan bekerja sama dengan teman-teman mereka.

            Sementara media bantu dimaknai sebagai media yang mencakup segala sesuatu yang dapat membantu siswa dalam pemahaman dan penguasaan gerak dasar, termasuk alat-alat dan peralatan yang digunakan dalam aktivitas fisik. (Turmudi, 2020).

            Adapun langkah-langkah pembelajaran penguasaan gerak dasar lompat dan loncat yang penulis lakukan sebagai berikut:

            Pertama, evaluasi awal.  Melakukan evaluasi awal untuk mengetahui tingkat penguasaan gerak dasar lompat dan loncat siswa.

            Kedua, perencanaan pembelajaran. Merancang rencana pembelajaran yang mencakup metode bermain dan penggunaan media bantu yang tepat.

            Ketiga, implementasi metode bermain. Menggunakan permainan atau aktivitas yang bersifat kompetitif, kolaboratif, atau individual untuk melibatkan siswa dalam pengembangan keterampilan lompat dan loncat.

            Keempat, pemanfaatan media bantu. Memanfaatkan alat-alat dan peralatan, seperti tali lompat atau peloncat tinggi, sebagai media bantu untuk memfasilitasi pembelajaran.

            Kelima, evaluasi proses dan hasil. Dalam hal ini, melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau perkembangan siswa dan menilai efektivitas metode bermain dan media bantu yang digunakan.

            Contoh-contoh nyata penguasaan gerak dasar lompat dan loncat, misalnya, lomba lompat tali.  Mengadakan perlombaan lompat tali antar siswa untuk meningkatkan keterampilan lompat dan kecepatan.

            Selain itu, pemanfaatan alat peloncat tinggi. Yakni menggunakan alat peloncat tinggi dalam pembelajaran untuk melatih keterampilan loncat siswa.

            Berdasarkan pengamatan penulis, ada kelebihan dan kekurangan penggunaan metode bermain dan media bantu dalam Pembelajaran PJOK.

            Kelebihannya, metode bermain dapat meningkatkan motivasi siswa karena memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.

            Kemudian, media bantu memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan alat-alat fisik, meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

            Sedangkan kekurangannya, metode bermain dan penggunaan media bantu sering kali membutuhkan ruang dan sarana yang memadai.

Selain itu, tidak semua siswa merespons dengan baik terhadap metode bermain, dan tingkat kesulitan dalam penggunaan media bantu bisa bervariasi.

            Diharapkan, implementasi metode bermain dan media bantu dalam pembelajaran PJOK di SD Negeri 4 Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas,  dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan, pendekatan ini diharapkan dapat membantu siswa mencapai penguasaan gerak dasar lompat dan loncat yang optimal untuk mendukung perkembangan fisik mereka.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.