Metode Jarimatika Pemudah Siswa Kelas 2 SD Belajar Matematika

by -2044 Views

Oleh: Wiwi Wiarsih,S.Pd.SD

Guru SD Negeri Tambaksari 02

Kecamatan Wanareja

Kabupaten Cilacap

            MATEMATIKA  merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum pendidikan di sekolah dasar. Di kelas 2 SD, salah satu materi yang diajarkan adalah perkalian. Perkalian adalah operasi matematika untuk menambahkan bilangan itu sendiri sejumlah tertentu kali. Dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika dan memudahkan siswa dalam belajar perkalian, metode jarimatika menjadi salah satu alternatif yang menarik yang penulis terapkan di Kelas 2 SD Negeri Tambaksari 02, Kecamatan  Wanareja, Kabupaten Cilacap.

            Suryono (2019) mengemukakan, jarimatika adalah salah satu metode pembelajaran matematika yang menggunakan jari-jari tangan sebagai alat peraga untuk memudahkan pemahaman dan perhitungan matematika, khususnya dalam perkalian. Dalam jarimatika, setiap jari-jari tangan memiliki nilai tertentu yang dapat digunakan sebagai faktor perkalian.

            Dalam kaitan ini, langkah -langkah pembelajaran perkalian 1-10 dengan Metode Jarimatika, yang penulis ajarkan sebagai berikut.

            Pertama, guru memperkenalkan konsep nilai jari-jari tangan, di mana setiap jari memiliki nilai 1 hingga 5, dan jari telunjuk tangan kanan memiliki nilai 6 hingga 10. Pengenalan ini dilakukan dengan cara menunjukkan jari-jari tangan sambil menyebutkan nilai masing-masing jari.

            Kedua, guru menjelaskan bahwa perkalian dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang. Misalnya, 2 x 3 dapat diartikan sebagai 2 + 2 + 2 atau 3 x 4 dapat diartikan sebagai 4 + 4 + 4 + 4. Konsep ini membantu siswa memahami bahwa perkalian adalah cara cepat untuk melakukan penjumlahan berulang.

            Ketiga, guru menunjukkan contoh perkalian menggunakan jarimatika. Misalnya, untuk menghitung 2 x 3, siswa dapat menuliskan dua jari tangan dengan nilai 2 dan menambahkannya sebanyak tiga kali. Hasilnya akan sama dengan 6.

            Keempat, guru memberikan latihan perkalian kepada siswa dari angka 1 hingga 10 menggunakan metode jarimatika. Siswa diminta untuk menghitung perkalian dengan cara menuliskan jari-jari tangan sesuai nilai perkalian dan melakukan penjumlahan berulang hingga diperoleh hasilnya.

            Kelima, guru memberikan latihan tambahan dan mengadakan sesi penguatan untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan metode jarimatika. Dalam sesi ini, siswa diajak untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah perkalian menggunakan jarimatika.

            Menurut  penulis, metode Jarimatika memiliki kelebihan, diantaranya  menggunakan jari-jari tangan sebagai alat peraga, yang membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Visualisasi ini membantu siswa memahami konsep perkalian secara lebih konkret.Selain itu, metode jarimatika mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep perkalian dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan bantuan visualisasi jari-jari tangan, siswa dapat lebih cepat memahami hubungan antara perkalian dan penjumlahan berulang.

            Kelebihan lain dari metode jarimatika adalah tidak memerlukan alat khusus atau media elektronik. Metode ini menggunakan alat peraga sederhana yang dimiliki oleh setiap siswa, yaitu jari-jari tangan, sehingga dapat diterapkan dengan mudah di berbagai kondisi pembelajaran.

            Dapat disimpulkan, metode jarimatika adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menggunakan jari-jari tangan sebagai alat peraga untuk memudahkan pemahaman dan perhitungan perkalian. Dalam pembelajaran perkalian 1-10 di kelas 2 SD Tambaksari 02, kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, metode jarimatika menjadi pilihan efektif dan mudah bagi siswa.   Dengan bantuan visualisasi yang menarik, metode ini dapat membantu siswa memahami konsep perkalian dengan lebih baik. Kelebihan metode jarimatika antara lain adalah sederhana, mudah dipahami, tanpa ketergantungan alat khusus, meningkatkan motivasi belajar, serta meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa. Dengan implementasi metode jarimatika, diharapkan pembelajaran perkalian di kelas 2 SD menjadi lebih menyenangkan dan efektif. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.