PURBALINGGA, EDUKATOR–Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) telah dilaksanakan serentak di Kabupaten Purbalingga sejak bulan Juli 2022 lalu. Selama pelaksanaanya, tentu guru telah menemukan berbagai kendala dan hambatan di lapangan.
Maka, berdasarkan saran dari anggota dan setelah melalui konsultasi dan pertimbangan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA SMP Kabupaten Purbalingga menggelar workshop penguatan IKM mata pelajaran IPA khusus bagi anggota. Produk dari workshop ini nanti bisa digunakan sebagai bahan referensi antar guru IPA dalam menyusun perangkat ajar IPA kelas tujuh.
Workshop dilaksanakan di aula SMP Negeri 3 Purbalingga, pada Kamis – Minggu, 29-30 September dan 1- 2 Oktober 2022.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Trigunawan Setyadi, SH., MH mendukung penuh kegiatan ini. Hal ini disampaikan beliau pada pembukaan workshop sambil menekankan perlunya kegiatan seperti ini secara berkala. Selain menguatkan, kegiatan ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi dan saling berbagi pengalaman IKM di sekolah masing-masing.
Dijelaskan oleh Ketua MGMP IPA SMP Kab. Purbalingga, Febri Prasetyo Adi, S.Pd.I, bahwa workshop kali ini diikuti oleh 57 peserta guru IPA dari perwakilan SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Purbalingga. Desain kegiatan dilaksanakan secara hybrid, yaitu online dan offline. Materi terkait pengalaman IKM guru mata pelajaran IPA di sekolah penggerak tahun pelajaran 2021/2022 oleh Riska Wahyu Kodariyah, S.Pd.Si., M.Pd. dari SMPN 1 Garut. Selanjutnya penyusunan buku ajar IPA oleh Budiyanti Dwi Hardinie, S.Si dari Sekolah Mutiara Bunda, Bandung dilaksanakan secara online.
Materi lainnya seperti penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Capaian Pembelajaran (CP), modul ajar, assasmen, pembelajaran digital, literasi dan numerasi hingga Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan lain-lain dilaksanakan secara offline.
Narasumber utama berasal dari BBGP Jawa Barat, Dini Wati, S.Pd., M.Si. Narasumber lain berasal dari guru IPA Kabupaten Purbalingga yang berpengalaman dan memiliki kompetensi sesuai materi workshop.
Kegiatan berlangsung lancar dan peserta berhasil menyusun perangkat ajar masing-masing. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta kedepan bisa lebih fokus mengimplementasikan pembalajaran IPA sesuai dengan Kurikulum Merdeka tanpa terbebani dengan administrasi perencanaan pembelajaran. (febri/prs)
